Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Wanurejo, Pilihan Berwisata di Sekitar Candi Borobudur

Kompas.com - 12/01/2017, 21:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Kelompok Kerja Percepatan 10 Destinasi Prioritas mengenalkan Desa Wisata Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah. Letak desa wisata ini tak jauh dari kompleks Candi Borobudur.

"Yang kebetulan sedang berwisata di Borobudur, bisa sekalian mampir ke Desa Wisata Wanurejo. Di Wanurejo ini wisatawan bisa bersahabat dan menyatu dengan alam, sehingga orang ke Borobudur tidak hanya ke candi saja tetapi banyak tujuan wisata di kawasan Borobudur yang dapat dinikmati,” kata Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah S. Thaib yang didampingi Person In Charge (PIC) Borobudur, Larasati, Rabu (11/1/2017) seperti dikutip dalam siaran pers Kementerian Pariwisata.

Desa wisata Wanurejo memiliki homestay bergaya Jawa klasik yang bisa dijumpai dengan mudah di sana. Kondisi homestay di Desa Wanurejo masih terawat baik dan harganya pun bisa disesuaikan dengan kondisi kantong wisatawan.

“Marketing homestay desa wisata ini bisa dilakukan oleh ITX (Indonesia Travel Xchange), digital market place yang di-endors oleh Kemenpar untuk untuk dikoneksi dengan buyer dan channel ke industri global,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Salah satu tradisi Jawa di Di Desa Wanurejo masih terpelihara dengan baik yakni Tradisi Nyadran. Tradisi ini sebagai sarana untuk berkumpulnya para perantau dan masyarakat Desa Tingal Wanurejo dengan cara mengunjungi makam leluhur atau keluarga yang diadakan setiap minggu ketiga di Bulan Ruwah.

KOMPAS.com/Ika Fitriana Petilasan makam putra Sri Sultan HB II, BPH Tejokusumo, di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupate Magelang, yang saat ini telah resmi menjadi Puroloyo Cikalan yang sudah diakui Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Senin (18/5/2015)
Ada juga kirab budaya Merti Desa atau bersih desa/sedekah bumi dari upacara adat Saparan. Acara ini mengusung gunungan hasil bumi setinggi lima meter berupa buah-buahan, sayur-mayur, palawija, dan padi.

Wisatawan dapat menyaksikan kirab tersebut yang berangkat dari Candi Pawon melewati jalan di sekitar Borobudur dan berakhir di Lapangan Pondok Tingal.

Selain tradisi, kesenian dan kerajinannya juga hidup. Kerajinan mulai dari kerajinan kayu, bambu, batik, fiber, dan sebagainya juga bisa ditemui di beberapa titik di Wanurejo.

Wisatawan bisa menjejakkan kaki hingga penjuru-penjuru dusun di Desa Wanurejo dan bisa menjumpai berbagai pemandangan alam dan aktivitas masyarakatnya.

Panorama Candi Borobudur sebagai “Mahakarya Budaya Dunia” atau World Cultural Masterpiece dengan balutan hijaunya pematang sawah bisa dengan mudah dijumpai di Wanurejo.

“Atraksi berupa peninggalan budaya di Borobudur sudah berkelas dunia. Kompleks candi terbesar di dunia itu sudah menjadi bangunan warisan budaya yang tercatat UNESCO itu. Dengan tambahan ekosistem pariwisata berupa desa wisata Wanurejo, Borobudur jadi makin terlihat hebat,” tambah Hiram, sapaan akrab Hiramsyah.

Pria berkacamata tadi menjamin, sensasi menjelajahi desa wisata ala Wanurejo tadi akan terasa mengasyikkan. Selain menikmati pemandangan, ada interaksi dengan penduduk lokal yang bisa dinikmati.

“Merefleksikan keramahan setiap warga yang ditemui itu asyik. Silahkan ke Wanurejo kalau tak percaya,” sambung Hiram.

KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Menteri Pariwisata Arief Yahya meninjau industri kerajinan khas Borobudur di Desa Wisata Jowahan Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (22/12/2016) sore.
PIC Borobudur, Larasati menambahkan ada sembilan dusun yang bisa disambangi saat menginap di Wanurejo. Dusun yang ia rekomendasikan untuk dikunjungi adalah Barepan, Jowahan, Soropadan, Tingal Kulon, Tingal Wetan, Brojolan, Ngentak, Gedongan, dan Bejen.

“Setiap dusunnya memiliki potensi wisata yang unik,” terang Larasati.

Dusun Barepan misalnya, di sana wisatawan bisa menikmati wisata pertanian dan perikanan, wisata kerajinan kayu, gypsum, bambu, makanan, suvenir, dan batik, dayakan, pitutur dan cokekan, keroncong, tong-tong lek hingga hotel, penginapan, dan homestay.

Dusun Jowahan hampir sama dengan Dusun Barepan. Di Dusun Jowahan, ada tambahan Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan yang bisa dinikmati.

Di Dusun Soropadan, wisatawan bisa menikmati alunan musik bambu Arumba, penginapan, dan homestay. Sementara, Dusun Tingal Kulon punya wisata ziarah makam GPH Tejo Kusumo, wisata pertanian dan perikanan, Mata Air Suci Umbul Tirta, wisata kerajinan kayu, gypsum, bambu, makanan, suvenir, dan batik, dayakan, pitutur dan cokekan, wayang kulit, galeri lukis, rumah batik, Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan.

Dusun Tingal Wetan dan Dusun Ngentak, ada Jathilan yang siap menemani. Dusun Brojolan siap menyapa dengan Candi Mendut, keindahan alam dan Pusat Budaya Desa.

Di Dusun Bejen, wisatawan bakal menjumpai kesenian Kobro. Sementara di Dusun Gedongan, ada outbound dan bumi perkemahan, wisata kerajinan kayu, gypsum, bambu, makanan, suvenir, dan batik, dayakan.

“Jika wisatawan ingin merasakan perpaduan antara berwisata menikmati alam pedesaan dengan aktivitas masyarakat desa setiap harinya, Wanurejo tempatnya,” ucap Larasati. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com