LONDON, KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasakan momen minum teh pada sore hari tetapi semewah makan fine dining? Mungkin anda perlu mencoba afternoon tea yang menjadi budaya orang Inggris.
Inggris merupakan salah satu negara yang penduduknya gemar minum teh. Berdasar laporan BBC merujuk pada penelitian Organisasi Teh dan Infusi, warga Inggris mengonsumsi hingga 60 miliar cangkir teh per tahunnya.
Jika dirata-rata, satu orang bisa mengonsumsi hingga 900 cangkir teh setiap tahun. Mereka minum teh dengan berbagai campuran, susu, gula, hingga jeruk nipis.
(Baca juga: Melakukan Tradisi "Afternoon Tea" ala Orang Inggris)
Acara minum teh pada sore hari pun lantas menjadi budaya yang mengakar di Inggris. Tradisi ini sudah populer di kalangan bangsawan Inggris sejak 1800-an.
Budaya itu pun diteruskan sampai saat ini. Lantaran akar budayanya yang lebih mengedepankan gaya hidup, sejumlah aturan dan etiket - laiknya Inggris - pun diterapkan pada acara afternoon tea.
Pada acara Media Visit yang digagas Kedutaan Besar Inggris belum lama ini, KompasTravel sempat merasakan acara afternoon tea di Mad Hatter's Tea di Hotel Sanderson, London.
Untuk bisa mendapat tempat di Mad Hatter's, kami harus terlebih dahulu memesan beberapa hari sebelumnya. Hal itu bisa terlihat dari ramainya pengunjung saat kami datang.
(Baca juga: "High Tea" dan "Afternoon Tea" Itu Berbeda)
Saat pertama kali datang, waiter menanyakan kami perihal teh dan camilan apa yang diinginkan.
Ada white rabbit, cheshire cat, alice, queen of hearts, dan mad hatter. Selain itu, bentuk cangkir, teko, dan perangkat lain pun dibuat seperti tokoh di "Alice and Wonderland".
Perangkat itu pun disusun berdasar aturan tersendiri. Misal, sendok pengaduk diletakkan di sisi belakang tatakan atau penyusunan panganan pada nampan sesuai urutan memakannya.
Afternoon tea memang lebih untuk ajang bertemu dan bersosialisasi. Karena itu, biasanya tidak ada menu besar untuk dinikmati, paling sekadar roti lapis.
Setelah "panganan utama" habis, pengunjung kemudian disodorkan nampan tiga susun yang berisi camilan manis, seperti puding, kue, scone, hingga macaron dan Schumpjes - permen putih telur.
Siapa tak tergoda untuk memakannya? Namun, jangan asal comot, ada aturan yang harus diikuti.