Perangkat itu pun disusun berdasar aturan tersendiri. Misal, sendok pengaduk diletakkan di sisi belakang tatakan atau penyusunan panganan pada nampan sesuai urutan memakannya.
Afternoon tea memang lebih untuk ajang bertemu dan bersosialisasi. Karena itu, biasanya tidak ada menu besar untuk dinikmati, paling sekadar roti lapis.
Setelah "panganan utama" habis, pengunjung kemudian disodorkan nampan tiga susun yang berisi camilan manis, seperti puding, kue, scone, hingga macaron dan Schumpjes - permen putih telur.
Siapa tak tergoda untuk memakannya? Namun, jangan asal comot, ada aturan yang harus diikuti.
Susunan itu dibuat berdasar urutan untuk memakannya, paling bawah adalah untuk dimakan terlebih dahulu kemudian beranjak ke rak di atasnya, sampai rak teratas.
Melihat komposisi menu dan sejumlah aturan yang diterapkan, afternoon tea ini lebih fokus ke sisi lifestyle. Wajar apabila kemudian ada harga ada rupa.
(Baca juga: Cerita soal Tukang Semir Sepatu di Pusat Belanja Mewah London)
Berdasar tagihan dan dibagi jumlah peserta Media Visit, biaya untuk satu orang mencapai 45 poundsterling atau sekitar Rp 746.000.
Sebagai perbandingan, ketika KompasTravel makan fine dining di Restoran James Martin di Manchester dengan wagyu steak dan satu gelas wine, "cuma" habis 42 poundsterling.
Akan tetapi, jumlah itu dirasa sepadan dengan relaksasi dan kebersamaan yang ditawarkan Mad Hatter's untuk afternoon tea.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.