KOMPAS.com - Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival 2017 akan digelar pada tanggal 11 Februari 2017 di Bogor, Jawa Barat. Perhelatan tahunan ini mengambil slogan “CGM, Cap Go Meh-Pesta Rakyat Bogor (Bogor Street Festival) Ajang Budaya, Pemersatu Bangsa”.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, acara ini akan melibatkan sedikitnya 2.500 peserta pawai dari berbagai komunitas dan sanggar seni. Acara ini juga disinyalir akan dihadiri puluhan ribu penonton dari Jakarta dan Bogor, daerah-daerah lain di Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Esthy memprediksi puluhan ribu orang dari berbagai kalangan tumpah ruah di sepanjang Jalan Suryakencana untuk menyaksikan CGM Bogor.
”Acara akan diawali dengan upacara keagamaan. Selain itu akan ada prosesi arak-arakan dari Vihara menuju suatu area tertentu kemudian kembali lagi ke Vihara sebelum pukul 24.00 WIB. Ini sangat menarik karena prosesi arak-arakan terdiri dari barisan pembuka jalan atau pengawal berupa naga, Kie Lin dan barongsai, diikuti dengan prosesi lanjutan," jelas Esthy dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Sabtu (28/1/2017).
BACA JUGA: Pasca Cap Go Meh, Bogor Serius Hitung Wisatawan dan Pendapatan
Di sela-sela tandu, imbuh Esthy, terdapat prosesi tradisi Sunda Sisingaan, kesenian Sunda Calung, Rampak Tambur, barongsai dan liong. Panjang rombongan ini biasanya mencapai 1 kilometer diikuti oleh ribuan peserta.
”CGM Street Festival bagi masyarakat Bogor bukanlah festival agama namun festival kebudayaan yang dapat dinikmati semua orang. Bogor sejak 100 tahun lalu telah merayakan Cap Go Meh dengan berbagai pertunjukkan seni dan prosesi kebudayaan yang menjadi ajang pemersatu masyarakat Bogor yang majemuk,” ujar Esthy.
Ketua Pelaksana Tim Kerja CGM 2017, Arifin Himawan mengatakan bahwa CGM 2017 akan tetap menampilkan parade kesenian dan budaya seperti tahun sebelumnya.
“Parade barisan akan dibuka oleh budaya lokal, kemudian dilanjutkan dengan parade budaya tradisi dengan pengawal berupa naga, kie lin dan barongsai, lalu diikuti dengan prosesi tandu Eyang Suryakancana, Hok Tek Tjeng Sin, Kwan Im, serta tandu Kwan Kong, dan puluhan kelompok liong barong dari berbagai daerah” kata Arifin.
BACA JUGA: Kemeriahan Cap Go Meh di Kota Indonesia Mini
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.