Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Semakin Hemat di Banyuwangi, Kini Tersedia 350 "Homestay"

Kompas.com - 04/02/2017, 18:32 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika ingin liburan hemat dan pengalaman yang lain saat wisata di Banyuwangi, menginap di homestay bisa menjadi pilihan. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan saat ini ada sekitar 350 homestay di Banyuwangi.

"Saat ini ada sekitar 350 homestay yang sebagian juga dikelola oleh Bumdes," katanya saat peluncuran Banyuwangi Festival (B-Fest) 2017 di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapto Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (3/1/2017).

Sebelumnya ia menuturkan ada 72 event yang tercantum di B-Fest 2017. Namun, lanjutnya, masih banyak event lain yang digelar secara mandiri oleh masyarakat. Ia juga menekankan, penyelengaraan B-Fest 2017 berbasis komunitas.

"Basis pengembangannya adalah komunitas yang dilibatkan pada event Banyuwangi Festival. Jadi intinya adalah festival bukan hanya sekedar untuk pariwisata tapi juga alat konsolidasi bertemunya rakyat dan juga stakeholder," jelasnya.

(Baca juga: Liburan Sepanjang Tahun di Banyuwangi, Ada 72 Event di B-Fest 2017)

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan bahwa tahun ini merupakan tahun pemerataan. Ia berpendapat bahwa Kabupaten Banyuwangi sudah melakukan hal tersebut dengan salah satunya mendirikan homestay yang dikelola oleh masyarakat.

"Laporannya saat ini sudah ada 200 lebih homestay yang ada di Banyuwangi yang pastinya ini menunjang pengembangan pariwisata di Banyuwangi," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah mendirikan homestay khusus untuk backpacker. "Penginapan ini sengaja kami bangun karena sudah semakin banyak wisatawan yang datang ke Banyuwangi, termasuk para backpackers," kata Anas di Banyuwangi, Minggu (29/9/2013).

Konsep penginapan khusus backpackers itu sederhana, hijau dengan banyak tanaman, dan kamar-kamar yang praktis, sehingga cocok untuk tempat istirahat bagi mereka yang akan menuju atau sudah datang dari Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Pantai Sukamade, perkebunan kopi, dan destinasi wisata lainnya di kabupaten setempat.

Penginapan untuk backpackers tersebut berada di Jalan Ahmad Yani 110  Banyuwangi dengan tarif penginapan hanya Rp 50.000 per malam dan kapasitasnya sebanyak 28 orang. Penginapan tersebut dilengkapi lukisan-lukisan tentang alam dan sejarah Bumi Blambangan Banyuwangi.

(Baca juga: Pemkab Banyuwangi Bangun Penginapan untuk Backpacker)

Tantangan akses

Arief berharap untuk mendukung konektivitas, Bandara Banyuwangi bisa menjadi bandara Internasional sehingga jumlah kunjungan wisatawan bisa meningkat drastis.

"Jika sudah ada bandara internasional, maka Banyuwangi akan menjdi destinasi wisata utama. Natural dan culture sudah bagus tapi lemah di akses ya sama saja. Tapi saya dapat laporan jika penerbangan dari Jakarta bisa langsung ke Banyuwangi pada April tahun ini. Jadi intinya selesaikan aksesnya," jelas Arief.

Sementara itu, Anas menambahkan bahwa tantangan terbesar pariwisata Banyuwangi selama ini adalah perbaikan infrastruktur. Ia mencontohkan akses jalan ke destinasi wisata Teluk Ijo yang terkendala karena masuk kawasan taman nasional.

"Untuk mempromosikan Banyuwangi yang menjadi humas bukan lagi hanya staf tapi juga masyarakat. Berkali-kali kami juga di protes di media sosial tapi protes tersebut kami jadikan evaluasi untuk menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com