Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Patung Buddha Berbahan Marmer Terbesar di Dunia?

Kompas.com - 05/02/2017, 07:05 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

UDON THANI, KOMPAS.com - Wihara Wat Pa Phu Kon menjadi salah satu tempat ziarah umat Buddha di Thailand. Letaknya berada di daerah timur laut Thailand, tepatnya di Ban Kong, Distrik Nayon, Udon Thani.

Wihara ini terbilang istimewa karena adanya patung Buddha yang terbuat dari bahan marmer putih. Patung ini juga diklaim sebagai patung Buddha berbahan marmer terbesar di dunia.

"Wihara ini dibangun tahun 1984 oleh seseorang yang kaya raya dari Bangkok. Sampai sekarang banyak orang lokal dari seluruh Thailand yang berkunjung ke sini untuk beribadah di akhir pekan," kata Tom, pemandu tur lokal acara AEC Media Fam Trip Thailand Connect, Jumat (3/2/2017).

Dana yang dikeluarkan untuk membangun patung tersebut mencapai 50 juta Baht, atau setara Rp 19 miliar.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI Wihara Wat Pa Phu Kon menjadi salah satu tempat ziarah umat Buddha di Thailand.

Bagian luar wihara Wat Pa Phu Kon mencirikan nuansa Thailand dengan ukiran khas dan atapnya yang runcing. Tak seperti wihara kebanyakan di Thailand yang bernuansa warna emas dan putih, Wat Phu Kon justru didominasi warna putih dan biru.

Saat memasuki wihara, pengunjung akan dibuat takjub dengan patung Buddha raksasa dalam pose tidur yang terbuat dari marmer. Patung tersebut memiliki panjang 20 meter dengan tinggi enam meter.

"Ini marmernya dari Italia, karena marmer dari sana berkualitas paling bagus dan berwarna putih cerah. Patung ini adalah gabungan dari 43 bongkahan marmer dengan berat lebih dari 700 ton," kata Tom.

BACA JUGA: Ternyata Sarang Semut Bisa Jadi Lauk yang Sedap!

Menurut Tom, proses pembuatan wihara ternyata dibangun setelah patung Buddha jadi terlebih dahulu. Setelahnya baru dibangun wihara Wat Pa Phu Kon.

Di tembok dalam wihara juga terdapat relief yang menceritakan reinkarnasi dan perjalanan hidup Sang Buddha. "Baca reliefnya searah jarum jam, cerita Budha biasanya selalu searah jarum jam," kata Tom.

BARRY KUSUMA Wihara ini berada di daerah timur laut Thailand, tepatnya di Ban Kong, Distrik Nayon, Udon Thani.

Saat KompasTravel mengunjungi Wat Pa Phu Kon, terlihat banyak umat Buddha yang sedang  beribadah dan memanjatkan doa. Doa dipanjatkan dengan membawa kain yang menjadi lambang pakaian biksu, kemudian dibawa berjalan mengelilingi patung Buddha sambil memanjatkan sutra agama Budha dalam Bahasa Pali.

"Tempat ini berada di dataran tinggi dan tenang, sehingga jadi tempat meditasi untuk biksu dan umat Buddha. Tempat meditasinya ada di sebelah wihara," kata Tom.

Sekeliling wihara Wat Pa Phu Kon adalah tanah kosong. Dari wihara terlihat lembah dan hutan yang tertutup pepohonan.

BACA JUGA: Mengintip Potongan Rambut Buddha di Botataung Pagoda, Yangon

Untuk masuk ke wihara Wat Pa Phu Kon tak dikenakan biaya alias gratis. Namun karena ini adalah tempat beribadah, pengunjung dihimbau untuk mengenakan pakaian yang sopan dan tak menggangu jalannya ibadah. Berfoto juga diperbolehkan baik di luar maupun di dalam ruangan.

Dari kota Udon Thani, berkunjung ke Wat Pa Phu Kon memerlukan waktu dua jam perjalanan berkendara. Wihara ini buka dari pukul 08.30 sampai pukul 17.30 waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
5 Tempat Wisata Pantai di Lamongan, Ada Pantai Tanjung Kodok

5 Tempat Wisata Pantai di Lamongan, Ada Pantai Tanjung Kodok

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com