Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Pramugari Maskapai Asing? Simak Penuturan Ajeng dan Jeany

Kompas.com - 12/02/2017, 15:23 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

Saat menghadapi penumpang yang rewel, Ajeng pun memiliki kiat tersendiri.

"Kita sudah memiliki aturan baku. Jadi tinggal ikuti saja aturan itu. Yang penting menegur secara sopan dan profesional," sambungnya.

Sementara Jeany Dewi Wirjono (30), pramugari Silk Air yang juga berasal dari Surabaya ini awalnya melamar ke Silk Air karena mengaku bosan sebagai pegawai kantoran.

Senada dengan Ajeng, Jeany yang jebolan Kriya Tekstil ITB Bandung ini sama-sama mengaku coba-coba melamar sebagai pramugari atas anjuran seorang teman. "Coba-coba akhirnya lolos," kata perempuan yang sudah 4 tahun menekuni profesi pramugari di Silk Air.

Disinggung mengenai penghasilan yang diterima sebagai pramugari maskapai asing, keduanya cuma tersenyum. Namun mereka sepakat penghasilan sebagai pramugari memungkinkan mereka untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan tinggal di Singapura.

Ajeng dan Jeany mengaku kemampuan perempuan Indonesia menjadi pramugari di Silk Air tak kalah dengan warga negara lainnya. Bekalnya harus berani dan percaya diri.

Dalam seminggu bekerja mereka dapat libur 2 hari. Ajeng dan Jeany sama-sama mengisi waktu cuti dengan berlibur ke berbagai negara.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Suasana pelatihan pramugari dan pramugara Silk Air di Bandara Changi, Singapura, Selasa (7/2/2017).
Jeany yang masih lajang ini mengaku mengisi cuti tahunan dengan berwisata ke berbagai destinasi menarik seperti Shanghai, Hanoi hingga Cebu.

Sementara Ajeng tahun ini akan berlibur ke Jepang bersama keluarga. Tentu transportasi udara gratis karena menggunakan Silk Air.

Keduanya belum terpikir sampai kapan berprofesi sebagai pramugari. Sedangkan Silk Air membatasi usia pramugari sampai 40 tahun.

Sampai saat ini Ajeng dan Jeany sangat menikmati pekerjaan sebagai pramugari di negeri tetangga. Menyukai pekerjaan, bertemu banyak orang, terbang ke berbagai negara dan bisa jalan-jalan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com