Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura Ulun Danu, Mahkota Danau Beratan

Kompas.com - 18/02/2017, 19:08 WIB

SEPASANG calon pengantin asal Malaysia tak jemu berpose berlatar kemolekan Pura Ulun Danu Danau Beratan, Kabupaten Tabanan, Bali, awal Januari lalu.

Pesona pemandangan ini membuat mereka jatuh cinta dan bertekad ke Bali demi mendapat foto prapernikahan yang istimewa.

"Indah. Puas melihat foto-fotonya. Ini yang membuat kami merasa harus ke Bali dan berfoto di danau ini,” kata calon mempelai perempuan yang malu-malu menyebutkan namanya.

Mereka bukan orang pertama pada hari itu yang membuat foto untuk prapernikahan. Setiap hari, sejumlah calon pengantin baik lokal maupun mancanegara antre untuk berfoto.

Saat matahari terbit hingga menjelang berlalu berganti malam, Danau Beratan selalu menyediakan pesonanya.

(BACA: Taman Soekasada Ujung, Destinasi Instagenic di Timur Bali)

Suasana tenang, awan cerah, dan danau yang nyaman membawa keteduhan dengan dua bangunan pura di atasnya. Terasa aura magis menyelimuti pura dan danau.

Selain antrean foto prapernikahan, banyak wisatawan asing ataupun lokal juga memenuhi jalur yang tersedia untuk berpose beberapa kali dengan latar Pura Ulun Danu Beratan.

Tak puas dengan foto dari telepon genggam, pengunjung dapat membayar jasa tukang foto. Hasilnya dijamin bagus, dapat bingkai bertuliskan Danau Beratan, langsung cetak warna dan bayar saja Rp 30.000 per foto. Puas....

Jika ingin berkeliling, sejumlah perahu siap mengantar dengan membayar biaya sekitar Rp 100.000 sekali naik. Perahu modern ada juga dilengkapi fasilitas olahraga air.

Pengunjung berdiri di atas papan seluncur mengenakan pelampung dan ditarik dengan tali oleh perahu boat.

(BACA: Pasar Bedugul, Tempat Belanja Oleh-oleh Anti-mainstream di Bali)

Jika berkeliling di sekitar taman, pengunjung dapat menemukan penangkaran rusa. Beberapa rusa dipelihara sebagai hiburan pengunjung.

Pura Ulun Danu Beratan terletak di Desa Candikuning, Baturiti. Lokasinya terletak di jantung Pulau Bali, sekitar 50 kilometer ke arah utara dari Denpasar.

Jalannya berkelok-kelok dari Denpasar, tetapi sudah mulus. Hanya saja, jika musim liburan tiba, dapat dipastikan lalu lintas macet. Namun, keletihan dalam perjalanan terbayar oleh kemolekan Danau Beratan.

Saat ada upacara adat tertentu, Pura Ulun Danu dan Danau Beratan juga sangat ramai. Pengunjung berbaur dengan umat Hindu Bali yang akan bersembahyang menyeberang menuju pura.

Pada hari biasa, jembatan penghubung ke pura tidak dipasang. Ini untuk menjaga agar pengunjung tidak bebas keluar masuk pura. Jembatan hanya dipasang saat ada upacara adat agar umat Hindu bisa sembahyang di pura.

Pura Kahyangan

Pura di atas danau itu merupakan salah satu dari sembilan pura Kahyangan Jagat yang mengelilingi Pulau Bali.

Dalam kompleks Pura Ulun Danu terdapat lima candi, yaitu Candi Agung Penataran, Pura Dalem Purwa, Pura Taman Beiji, Pura Lingga Petak, dan Pura Prajapati, serta satu stupa Buddha.

Bagi umat Hindu Bali, lima pura itu disimbolkan sebagai ”Tri Murti” (Brahma, Wisnu, dan Siwa). Yakni, sebagai simbol untuk kesuburan tanah, kekayaan manusia, dan pelestarian alam semesta.

Pura Ulun Danu dibangun I Gusti Agung Putu pada 1556 tahun Saka dan diurus empat Satakan dari para pemangku desa setempat.

Secara geografis, Pura Ulun Danu Beratan terletak tinggi di atas permukaan laut sekitar 1.200 meter dan dikelilingi pemandangan yang indah dari bentang Pegunungan Batur. Luas pura tercatat sekitar 5,5 hektar.

Manajer Daerah Taman Wisata Ulun Danu Danau Beratan Wayan Mustika mengatakan, pihaknya berupaya terus membenahi taman di kawasan wisata ini. Ia berharap wisatawan tak kecewa setelah berkunjung.

Banjir bandang akhir Desember tahun lalu merusak 1,5 hektar Taman Beiji. Taman itu selesai dibuat tahun 2014 dengan anggaran Rp 1,5 miliar. Mustika optimistis mampu mengembalikan keindahan taman itu segera.

Jumlah wisatawan asing ataupun domestik yang menikmati keindahan alam sekitar pura hampir sama banyak. Rata-rata per hari terdata 1.500 wisatawan berkunjung

Jumlah wisatawan tahun 2015 terdata sekitar 650.000 orang. Tahun 2016 tercatat menjadi sekitar 700.000 orang.

Wisata alam Ulun Danu Beratan merupakan andalan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Andalan yang lain adalah wisata alam Pura Tanah Lot yang memiliki pesona tak kalah indah.

Tanah Lot memiliki pesona matahari tenggelam dengan pemandangan laut yang dihiasi pura. Karena itu, kedua obyek wisata tersebut wajib dikunjungi para pelancong.

Biasanya, agen perjalanan menjadwalkan rutenya dari Kuta (Kabupaten Badung) atau Denpasar menuju Pura Ulun Danu Beratan. Pulangnya mengejar matahari terbenam di Tanah Lot.

Festival seni budaya

Setiap pertengahan tahun, sekitar Juli dan Agustus, Pemkab Tabanan menggelar Ulun Danu Beratan Culture & Art Festival. Tahun lalu merupakan festival tahun ketiga.

Acara itu melibatkan ribuan seniman. Mereka bergantian menyajikan rangkaian pementasan mulai parade baleganjur, membawa gebogan, hingga tari-tarian.

Semarak festival tahun lalu masuk dalam promosi unggulan Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata. Acara ini dinilai memiliki daya tarik bagi para calon wisatawan untuk datang ke Pulau Bali.

Tahun lalu, Kementerian Pariwisata membantu promosi dengan anggaran sekitar Rp 230 juta. Ini membantu pemerintah kabupaten yang menganggarkan Rp 300 juta.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi festival tersebut. Ia mendukung dan berharap acara serupa bisa dilaksanakan di kabupaten lain.

Menurut Pastika, pergelaran festival terutama di kawasan wisata yang indah dan sudah dikenal sangat menarik serta mempermudah promosi.

Calon wisatawan yang pernah ataupun belum pernah datang akan lebih tertarik dengan adanya festival.

Apalagi, festival dilaksanakan selama 10 hari setiap tahun dengan menyajikan berbagai tarian dan hasil kreasi para seniman Bali. (AYU SULISTYOWATI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Februari 2017, di halaman 23 dengan judul "Pura Ulun Danu, Mahkota Danau Beratan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com