LASEM, KOMPAS.com - Mangkuk berisi potongan lontong, daging ayam, bersimbah kuah kuning itu teronggok di meja. Harum dari kuah menguar, menelusup ke hidung. Nafsu makan kian menggairah saat hujan mengguyur tanah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Tak sulit untuk memotong daging ayam dengan bantuan sendok dan garpu. Daging ayam terasa empuk. Bumbu ungkep ayam meresap ke daging. Rasa gurih bercampur pedas dari olahan rempah melumuri lidah.
BACA: Yuk, Berburu Foto Instagramable di Lasem
Ada sensasi yang tertinggal ketika menyeruput kuah Lontong Tuyuhan. Kuah panas serta bumbu rempah serasa membuat sendok tak berhenti meluncur masuk ke mulut. Taburan bawang goreng semakin melengkapi rasa.
Kastari (53) adalah salah satu penjual yang menawarkan kuliner Lontong Tuyuhan di Sentra Kuliner Lontong Tuyuhan. Kastari punya ciri khas saat berjualan, yaitu menggunakan pikulan.
BACA: Durian Asli Lasem dengan Rasa Pahit-Manis...
Ia mengatakan ayam yang digunakan untuk Lontong Tuyuhan adalah ayam kampung. Ayam kampung dipilih yang berusia tiga bulan.
"Untuk bumbu Lontong Tuyuhan itu ketumbar, jinten, bawang merah, bawang putih, daun jeruk, laos, cabai, garam, pala, kunyit," jelas Kastari kepada KompasTravel di Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Rembang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.