Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade 1.000 Kuda dan Festival Tenun Ikat Sumba Diundur Juli 2017

Kompas.com - 24/02/2017, 10:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Dua kegiatan bertaraf internasional yakni parade 1.000 kuda dan festival tenun ikat yang rencananya akan digelar di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Mei 2017 diundur menjadi Juli 2017.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi NTT Eden Kalakik mengatakan penundaan itu telah disepakati oleh pihaknya bersama pemerintah empat kabupaten se-daratan Sumba yakni Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya.

“Alasan ditunda karena bertepatan dengan bulan puasa. Kita ingin menghargai teman-teman yang sementara menjalani ibadah puasa. Jadwalnya akan berlangsung di bulan Juli. Untuk tanggal pastinya, nanti setelah kita rapat terakhir bersama pemerintah kabupaten di daratan Sumba,” kata Eden kepada KompasTravel di Kupang, Kamis (23/2/2017).

(BACA: Dampak Nihiwatu, Sumba Mulai Diserbu Wisatawan dan Pengusaha)

Menurut Eden, persiapan yang sudah dilakukan oleh pihaknya guna menyambut event akbar itu yakni menggelar dua kali rapat koordinasi di tingkat pimpinan dan dalam waktu dekat ini, akan dilakukan rapat lagi di tingkat kabupaten se- daratan Sumba.

Eden menjelaskan, untuk kegiatan parade 1.000 ekor kuda nanti akan dimulai dari Waingapu (ibu kota Kabupaten Sumba Timur), menuju Waibakul (ibu kota Kabupaten Sumba Tengah).

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Beragam jenis kain tenun Sumba digelar dalam pameran bertajuk ”Wastra Sumba: Warisan Dunia dari Indonesia” di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (11/10/2013). Pameran menampilkan 80 lembar kain tradisional Sumba.
Selanjutnya ke Waikabubak (ibu kota Kabupaten Sumba Barat) dan berakhir di Tambolaka (ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya).

Dalam parade kuda itu, para peserta akan menginap semalam di setiap kabupaten.

Sedangkan untuk festival tenun ikat akan berlangsung di Tambolaka, Sumba Barat Daya.

“Kita berharap event seperti itu bisa menambah kunjungan wisatawan ke NTT sehingga kita tentu akan mendapat kredit poin tersendiri dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata," tambah Eden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com