Di Cottage Café ini tersedia berbagai hidangan khas Eropa, tapas, snack ringan, wine, bir, dan aneka salad.
Kafe mungil dengan lantai batu hitam pilihan, berdinding buram warna kayu alami membuat suasana sangat eksentrik. Cocok untuk pecinta keindahan, dengan suasana ramah dan teduh.
Bersama keluarga Mareschi, saya memilih tempat ini sambil melihat pemandangan panorama indah danau Jenewa yang terbentang luas di depan mata.
Kapan lagi bisa menikmati suasana hangat dan teduh ini sambil meneguk bir putih asli Swiss menghilangkan rasa haus karena kepanasan.
Di sini harga makanan dan minuman masih terjangkau. Misalnya salade salmon merah seharga 16 euro sedap di rasa puas di hati.
Ingin kembali ke Jenewa
Kalau saya boleh memilih untuk menikmati wisata alam saya masih tetap memfavoritkan Swiss.
Negeri mungil ini dikelilingi pegunungan bersalju, tebaran danau air biru, bersih di segala tempat, warga multikultur dan infrastruktur termodern membuat para pelancong bermanja menghabiskan waktunya berhari-hari.
Namun demikian biaya mahal bukanlah menjadi soal utama, ketika kita memiliki teman atau sahabat untuk menginap di salah satu kota di Swiss.
Terus terang untuk yang kesekian kalinya saya ke Swiss, saya selalu menginap di rumah sahabat. Dengan demikian ongkos hotel dalam beberapa hari dapat tersimpan dan bisa digunakan untuk keperluan yang lain misalnya membeli oleh-oleh, ke restoran pilihan dan lain-lain.
Mereka sangat welcome menyambut saya ketika berada di Swiss selama 5 hari workshop gamelan Bali.
Workshop gamelan dengan warga Swiss membuat persahabatan saya dengan para penabuh gamelan itu terjalin dengan baik.
Aduh... jadi ingin kembali lagi ke Jenewa... (MADE AGUS WARDANA, tinggal di Belgia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.