SEMARANG, KOMPAS.com - Semarang Festival Durian kembali diselenggarakan untuk keempat kalinya. Digelar di halaman objek wisata Waduk Jatibarang dan Goa Kreo, Semarang, Jawa Tengah, acara tersebut ramai dikunjungi wisatawan.
Semarang Festival Durian 2017 dibuka pada hari kedua, Sabtu (25/2/2017). Diawali kirab durian-durian pemenang lomba, berakhir di panggung utama dan dibuka langsung oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, tepat pukul 11.20 WIB.
“Durian terbaik tolong segera dibudidayakan, dan di-share ke berbagai petani di Gunung Pati dan Mijen. Ini membuktikan bahwa Semarang masih punya hal-hal yang menarik dalam dunia pertanian, walaupun dengan lahan yang minim,” ujar Walikota Semarang yang kerap disapa Hendi pada pembukaan acara tersebut.
BACA: Yuk, Serbu 20.000 Durian di Festival Durian Semarang 2017
Hendi berharap tradisi lomba durian di festival ini terus dijalankan, karena akan meningkatkan daya saing antar petani. Dengan daya saing yang tinggi, ia pun berharap para petani tidak tertarik dengan rayuan investor yang mengharuskan menebang lahan hijau Gunung Pati untuk membangun pemukiman.
“Gunung Pati dan Mijen itu lahan resapan bagi Kota Semarang bagian atas, sehingga sudah seharusnya kita jaga, termasuk oleh para petani durian ini,” ujarnya.
Beragam acara mulai dihelat setelah acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kota Semarang ini dibuka. Dimulai dengan penobatan sang jawara durian sebagai juara lomba durian unggul Semarang.
Durian terbaik hasil penilaian juri tahun 2017 ini jatuh kepada Durian Rose, Gunung Pati. Trisno selaku pemilik kebun durian menerima hadiah sebesar Rp 5 juta dari penyelenggara, yang diberikan oleh Walikota Semarang.
Setelah pengumuman pemenang durian unggul, giliran gunungan durian hasil kirab yang dilepas ke pengunjung. Ratusan masyarakat berebut gunungan yang berisi durian dan aneka buah lainnya.
BACA: Tips Memilih Durian Terbaik dari Penjual Berpengalaman
Lomba makan durian dimulai sejak pukul 12.00 WIB. Sebanyak 60 peserta yang berasal dari Semarang dan sekitarnya sudah memenuhi arena sejak acara dibuka oleh Walikota. Setiap tujuh peserta bergantian melahap durian secara bersamaan, mulai babak penyisihan hingga final.
“Ikut lomba karena memang ingin sendiri, dan suka durian. Tadi sayangnya kalah, abis grogi. Nanti kalau ada mau ikut lagi,” ujar Dito (11), sebagai peserta lomba makan durian termuda tahun ini, kepada KompasTravel.
BACA: Pocok Durian, Ketika Alpukat Dikocok bersama Durian
Di sisi lain bazar durian tetap berlangsung meski sempat diguyur hujan. Terhitung puluhan stan durian dari perkebunan Gunung Pati, Mijen, Brongkol Ambarawa, hingga durian dari Kalimantan dan Sumatera.
Tak hanya stan durian utuh, aneka olahan durian pun tersedia. Mulai dari es krim durian, jus durian, pancake durian, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.