Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Tua di Kota Lama Semarang Mulai Dimanfaatkan

Kompas.com - 26/02/2017, 13:21 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Upaya menghidupkan kembali roh Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah perlahan mulai terealisasi.

Salah satu perusahaan milik negara ikut membantu revitalisasi, dengan menjadikan salah satu gedung tua di kawasan itu sebagai tempat perkantoran baru.

Gedung tua yang dimaksud berada di Jalan Mpu Tantular, yang digunakan sebagai kantor PT Phapros Tbk, anak usaha PT Rajawali Nasional Indonesia (RNI) Group.

Gedung tua itu menjadi salah satu gedung bersejarah yang telah difungsikan kembali, dengan tanpa mengubah unsur sejarahnya.

Pemerintah Kota Semarang pun menyambut baik dukungan ini. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersyukur ada dukungan dari Phapros yang menggunakan gedung tua sebagai kantornya.

(BACA: Ngopi Sambil Menikmati Suasana Kota Lama Semarang)

Penggunaan gedung itu secara tidak langsung membuat aktivitas di kawasan tersebut bergeliat. Ia mengapresiasi, karena gedung-gedung tua yang terkesan menyeramkan itu mulai berubah. Cat-cat gedung diganti dengan yang baru. Wajah gedung tak lagi menyeramkan.

“Revitalisasi kawasan Kota Lama tidak saja perlu cat untuk me-make up dan mempercantik. Tetapi, saya harap agar rohnya tetap ada. Jadi tidak hanya diperbaiki, dicat, tetapi juga ada aktivitas yang terus dijalankan,” kata Hendrar, Sabtu (25/2/2017).

Revitalisasi gedung tua hingga saat ini masih sangat diperlukan untuk menunjang Kota Lama sebagai kota warisan budaya. Pemerintah pun akan memberi insentif bagi para pihak yang ingin menghidupkan lagi gedung tuanya.

Terkait pengaktifan lagi gedung tua, Pemkot Semarang tidak lagi memungut Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Insentif diharapkan mampu mendorong pemilik untuk menghidupkan lagi gedung-gedung tuanya.

“Kami juga terus menyiapkan infrastruktur agar para pemilik gedung tidak terus mengeluh soal rob, penerangan jalan,” kata dia.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Wisatawan mengunjungi Taman Srigunting yang berada di kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/7/2016).
Berkat insentif itu, saat ini telah ada 21 pemilik gedung yang melakukan pengurusan izin untuk kegiatan usaha. Gedung-gedung tua akan kembali difungsikan untuk menjadi tempat nongkrong, baik kafe maupun restoran.

“Kami mengkaji dan berupaya agar kota lama ini bisa dipercantik, termasuk kajian persiapan city walk,” ujarnya.

Sejumlah gedung tua lainnya juga tampak sudah mulai dipugar. Salah satunya yang sudah direvitalisasi dan dimanfaatkan ialah Gedung Tiga Dimensi.

Direktur Utama PT RNI Group Didik Prasetyo mengatakan, pemanfaatan gedung tua di Kota Lama sebagai salah satu upaya membantu Kota dalam menata kawasan. Selain itu, pemanfaatan gedung juga mengoptimalkan aset yang dimiliki.

“Pemanfaatan ini sebagai wujud kami atas upaya Pemkot Semarang dan Pemprov Jateng dalam merevitalisasi Kota Lama sebagai pusat wisata heritage. Ke depan, kami akan revitalisasi aset kami di Jalan Swari dan Jalan Kepodang,” kata Didik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com