KUPANG, KOMPAS.com - WWF Indonesia, sebuah lembaga yang fokus melestarikan lingkungan, sumber kelautan dan perikanan menggagas "master plan" pembentukan regulasi pengaturan kepariwisataan di Labuan Bajo untuk tetap terjaganya keseimbangan ekosistem di destinasi Komodo yang mendunia itu.
"Bersama pemerintah setempat sudah kami komunikasikan dan sudah mulai dengan sejumlah kegiatan bersama termasuk lakukan kegiatan kelas terpadu terkait ekosistem laut, kepariwisataan dan penanganan sampah berkelanjutan," kata Koordinator Jejaring Kawasan Konservasi Perairan Sunda Kecil Bali, NTB dan NTT WWF Indonesia, Khaifin di Kupang, Jumat (24/2/2017).
(BACA: Valentino Rossi Unggah Foto Liburan di TN Komodo)
Khaifan yang didampingi Koordinator Komunikasi dan Kampanye Program Bentang Laut Sunda-Banda WWF Indonesia Noverica, mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo untuk melihat komodo terus saja meningkat.
Hal itu dari aspek ekonomis tentunya memberikan dampak positif, baik bagi pemerintah daerah juga masyarakatnya.
Menurut Khaifin, WWF melihat belum ada satu pun regulasi yang bisa menjadi acuan bagi sejumlah penataan kepariwisataan yang berbasis lingkungan.
Belum ada pengaturan terkait bagimana wisatawan melakukan kunjungan ke Taman Nasional Komodo dan melakukan sejumlah aktivitas di bawah laut saat menyelam.
"Ini penting agar semua aktivitas yang dilakukan wisatawan terkait kepariwisataan di daerah itu termasuk di sejumlah destinasi lainnya bisa tetap berbasis ramah lingkungan dan terawat ekosistemnya," katanya.
Secara teknis, lanjut Khaifin, gagasan tadi akan mengatur berbagai hal antara lain untuk kepentingan ekosistem laut, bagaimana para penyelam bisa menjaga dan merawat semua biota laut.
"Apalagi ada sejumlah biota laut yang saat ini menjadi fokus perhatian untuk dijaga seperti ikan parimanta dan hiu serta sejumlah jenis biota lainnya," katanya.
Semua yang dilakukan nantinya, hanya untuk memberikan dukungan bagi pelestarian dan penataan ekosisitem dalam kaitan kepariwisataan di daerah itu.
"Saya kira dengan kian bersih dan terjaganya ekosistem maka akan memberikan kenyamanan yang lebih bagi para wisatawan untuk tetap tinggal di daerah wisata itu," katanya.
"Karena akan ada keseimbangan yang diharapkan bisa simultan terus terpelihara di sejumlah ekosistem wisata yang ada di ujung barat pulau Flores itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.