Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Raja Salman dan Rombongan Menginap di Nusa Dua?

Kompas.com - 05/03/2017, 14:19 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud untuk berlibur di Bali dan menginap di Nusa Dua, Bali menyisakan sejumlah pertanyaan.

Raja Salman datang bersama rombongan yang terdiri atas pangeran, menteri, investor, dan perwakilan lain berlibur pada tanggal 4-9 Maret 2017. Raja Salman beserta rombongan sedianya menginap di empat hotel yang telah dipesan.

Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer mengatakan ada tiga hotel yang dipesan oleh Raja Salman dan rombongan.

"Yang jelas di kawasan Nusa Dua yang dikelola ITDC, ada Hotel St Regis yang di-block rombongan Raja dan pangeran, Hotel Laguna, dan Hotel Inaya Putri Bali yang dimiliki BUMN (PT Hotel Indonesia Natour)," kata Abdulbar.

Lalu, mengapa Raja Salman memilih Nusa Dua sebagai tempat menginap? Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (Bali) Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace berpendapat terkait pemilihan Nusa Dua sebagai tempat menginap.

"Sebenarnya seluruh hotel di Nusa Dua sudah siap menerima kunjungan tamu VVIP, baik dari aspek keamanan dan kenyamanannya," jelas Cok Ace saat dihubungi KompasTravel, Sabtu (4/3/2017).

KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Bendera Merah Putih dan bendera Arab Saudi dipasang berdampingan di bundaran Nusa Dua Bali tempat raja Salman dan rombongannya menginap
Ia menyebutkan kemungkinan yang menjadi alasan Raja Salman menginap di Nusa Dua adalah berada di dekat pantai. Menurutnya, Raja Salman menyukai pantai.

"Kawasan nyaman karena di bawah otoritas ITDC, keamanan, baik di lingkungan hotel maupun di hotel itu sendiri, karena telah lolos sertifikasi keamanan," kata Cok Ace.

Alasan keamanan juga didukung secara lokasi geografis Nusa Dua. Menurut mantan Bupati Gianyar itu, kawasan Nusa Dua sangat mudah disterilkan. "Karena jalan masuknya hanya dua, tol atau lewat Jimbaran," ujarnya.

Secara sertifikasi keamanan hotel, PHRI Bali dan Polda Bali memiliki nota kesepahaman untuk melakukan sertifikasi. Cok Ace menyebut sertifikasi terkait manajemen pengamanan hotel (SMPH) yang secara berkala dievaluasi oleh PHRI setiap tiga tahun.

Selain alasan tersebut, keputusan itu diambil atas bebeberapa pertimbangan. Kerajaan Arab Saudi terlebih dahulu mengutus tim advance, baik untuk meneliti kondisi kawasan Nusa Dua maupun kemungkinan investasi.

“Mereka mengirim tim advance terlebih dahulu untuk mencari tahu apakah informasi yang mereka baca di luar negeri sama dengan kondisi sebenarnya,” kata Wakil Direktur Indonesia Tourism Development Cooperation (ITDC) Jatmiko Krisna Santosa, Rabu (1/3/2017).

/ AFP PHOTO / POOL / ACHMAD IBRA Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud bersama Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) melambaikan tangan ke awak media di sela-sela pertemuan mereka di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3/2017).
Tim dari Kerajaan Arab Saudi tersebut kemudian terlibat dalam pembicaraan serius dengan pihak ITDC. Namun, Jatmiko enggan menyebutkan kapan pertemuan antar kedua belah pihak digelar.

Setidaknya ada 3 pertimbangan utama yang membuat tim tersebut yakin untuk merekomendasikan kawasan Nusa Dua dijadikan tempat Raja Salman bersama rombongan menginap.

Pertama, rekam jejak Nusa Dua yang sering menjadi langganan kepala negara asing menginap. Sebut saja tokoh-tokoh dunia seperti Barack Obama, Ronald Reagan, Vladimir Putin, dan tokoh-tokoh besar lainnya.

Kedua, ada kesesuaian antara informasi yang diterima Raja Salman dengan kondisi Nusa Dua yang sebenarnya. Baik itu dari sisi fasilitas keamanan, pelayanan maupun kenyamanan.

“Sebelum ke sini kan mereka pasti baca-baca dulu atau cari informasi tentang Nusa Dua, setelah mereka datang langsung ternyata memang sesuai,” kata Jatmiko.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Wisatawan menikmati keindahan tebing di tepi Samudera Hindia yang berada di kompleks Pura Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (18/8/2016).
Ketiga, daya tampung. Dengan jumlah rombongan sampai 1.500 orang tentu dibutuhkan fasilitas dengan daya tampun besar. Fasilitasi yang ada di Nusa Dua dianggap memenuhi kebutuhan rombongan Raja Salman.

“Kalau yang datang cuma 10 orang kan bisa saja mereka nginap di resor-resor di daerah Ubud atau tempat lain. Tapi Karena banyak orang mereka akhirnya pilih Nusa Dua,” kata Jatmiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com