Sajian berharga Rp 40.000 per porsi yang bisa disantap 2-3 orang itu hadir bersama dengan aneka masakan olahan ikan lainnya yang tidak kalah unik.
Misalnya, ada ikan lais goreng bumbuh cabai hijau yang munculnya tergantung musim, ikan belida yang diolah jadi sate pentul mirip otak-otak goreng, sate ikan dari bahan sama tetapi bahkan bukan berbentuk sate melainkan pepes, serta ada pula cung (tomat ceri) kuah pedas.
Jika asumsi awal pada masakan ini adalah pedas dan penuh rasa, maka faktanya masakan tempo doeloe di Sarinande lebih ke rasa asli dari bahan makanan, dan segar.
Kesegarannya mengimbangi aneka jus yang ditawarkan, misalnya jus naga merah (buah naga) dengan warna yang sangat pink dan dijual seharga Rp 20.000 per gelas.
Namun, karena orang-orang selalu bilang ingin makan pindang di rumah Sarinande, maka jadilah nama itu ikut keliling bersama sang kakek, lalu turun ke ayah Yusuf, dan kini di tangan Yusuf.
Rumah Makan Sarinande era Yusuf sendiri berdiri sejak 2012 terletak di Jalan Mayor Ruslan, Palembang, dengan jam buka dari pukul 09.00 hingga 21.00.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.