Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibalut Hening Lembah Sindoro-Sumbing

Kompas.com - 12/03/2017, 16:42 WIB

Pengendara mobil harus ekstra hati-hati terutama saat melintasi lahan pertanian. Di kanan dan kiri jalan terdapat lahan curam. Dua mobil dari arah berlawanan harus melintas bergantian karena lebar jalan hanya sekitar 3 meter.

Setelah berkendara sekitar 30-45 menit, ada tempat parkir kendaraan. Kemudian, perjalanan dilanjutkan berjalan kaki mendaki lereng Gunung Sumbing sejauh sekitar 800 meter.

Dari lokasi setinggi 1.823 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terlihat jelas puncak Gunung Sindoro berpadu hamparan kebun sayur dan buah, yang ditanam mengikuti kontur lereng gunung.

”Pemandangan di sini damai, rumpun awan dan bukit-bukit di bawahnya bikin kagum,” ucap Jefri (19), mahasiswa asal Temanggung, Selasa (7/2/2017).

Kebanyakan pengunjung datang untuk berfoto. Menara kayu dan ayunan berlatar kecantikan alam lembah Gunung Sumbing menjadi titik foto yang paling disukai.

”Tak semua tempat punya pemandangan sebagus ini, kalau foto diunggah ke media sosial pasti banyak yang tanya,” kata Sukma (18), pelajar asal Semarang.

Kepala Desa Petarangan Jumarno mengatakan, Sedengkeng Pass dibuka pada Juni 2016. Obyek wisata itu dikembangkan kelompok pencinta alam.

Nantinya, Sedengkleng Pass direncanakan menjadi obyek wisata terintegrasi dengan Situs Watu Kandang dan air terjun Ngesong. Pemerintah desa mengalokasikan dana Rp 1 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com