Dengan nafas berasap kami mulai berjalan kaki menembus kegelapan hutan. Tercium bau pohon pinus dan embun basah melapisi kulit saya yang menggigil.
Untungnya beberapa warung kopi sudah ada yang buka. Saya mengajak Ning mampir memesan secangkir kopi panas.
Terlihat beberapa biksu memberkati pemilik warung yang sudah menyediakan makanan dan minuman cuma-cuma untuk menghormati para biksu yang menjalankan tugasnya hari itu.
Setelah berjalan kaki sekitar 20 menit, kami pun tiba di tepi danau. Banyak orang yang berkemah di sekitar danau namun tak melihat wisman satu pun di sini.
Kebanyakan adalah orang lokal yang telah siap dengan kamera dan tripod untuk mengabadikan pemandangan alam yang menjadi tujuan mereka ke sini. Begitupun kami, seraya mengirup udara segar, siap menyambut kabut dini hari.
Pukul 6 tepat, cahaya matahari mulai terlihat. Kabut yang tadinya menutupi danau perlahan mulai menipis dan memperlihatkan air danau yang berkilau.
Beberapa sampan penduduk yang datang dari kejauhan mulai mendekat, menjadikan obyek foto yang dramatis. Pohon-pohon pinus memperlihatkan bayangan jangkungnya di atas tanah berembun.
Berlatar belakang danau, pegunungan dan embun pagi membingkai pemandangan alam nan spektakuler. Beberapa saat saya lupa mengabadikannya, saking terkesima. Wajah bantal Ning terlihat girang tak terkira. Seakan dalam mimpi.
Impian kami berburu kabut di "kota tiga kabut" ini akhirnya kesampaian juga. Dalam diam kami tersenyum bahagia.
Special Trip dan Tips
Menyambangi Pai
Jika Anda punya waktu tersisa di Mae Hong Son ada baiknya sambangi Pai. Pai adalah sebuah kota kecil cantik di Provinsi Mae Hong Son.
Berikut tiga pengalaman berkesan kami di Pai.
1. Mae Hong Son Loop
Ini adalah rute populer bagi wisatawan dan penggemar sepeda motor yang ingin menjelajahi sisi sebelah utara Thailand.
Kami naik songthaew dari stasiun bus kota Mae Hong Son seharga 120 Baht (sekitar Rp 50.000 per orang). Ribuan kelok jalanan selama 3 jam plus bonus pemandangan indah, menemani perjalanan kami.
2. Night Market
Mencoba makanan lokal asli Thailand Utara sekaligus belanja di pasar malam Pai sangat menyenangkan. Beberapa makanan dan barang di sini tak akan Anda dapatkan di tempat lain.
3. Walking Street
Bar, restoran, penginapan dan toko-toko jadi satu di sini. Jalan ini mirip Legian di Bali. Udara malam yang sejuk cenderung dingin membuat night-out makin seru.
Kami mampir di sebuah bar yang menyediakan beragam home-brew beer yang jarang ada di tempat lain di Thailand. Cheers! (www.liburing.com/Nova Dien)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.