Kami pun bergegas ke Pang Oung, destinasi terakhir yang menjadi tujuan kami sekaligus tempat kami menginap di Mae Hong Song.
Pang Oung
Pang Oung (Pang Ung) adalah salah satu proyek kerajaan hasil inisiatif Ratu Sirikit untuk pengembangan dataran tinggi. Dulunya, Provinsi Mae Hong Son dikenal sebagai lokasi jual-beli opium dan obat terlarang.
Oleh karena itu, kerajaan mengubah provinsi ini dengan ladang pertanian seperti beras, teh, kopi serta membangun potensi daerah lainnya untuk pembangunan demi kesejahteraan penduduknya, termasuk mempromosikan situs-situs wisata seperti Pang Oung.
Perlu dicatat, kunjungan ke Mae Hong Son yang terbaik adalah antara bulan November dan Februari karena cuaca yang cukup nyaman. Sedangkan di musim dingin di bulan Juni-Oktober cuaca malam hari sangat dingin, bisa mencapai nol derajat celsius.
Kunjungan kami kali ini adalah di bulan Januari di mana udara seperti saya sebutkan di atas masih nyaman.
Di Pang Oung terdapat sebuah danau cantik tenang di lembah pegunungan hutan pinus yang berkilauan oleh sinar matahari dan kabut pagi.
Kata Ning, Pang Oung tak kalah dengan pemandangan di Swiss dan Selandia Baru. Sayangnya, hari sudah malam yang terlihat hanya kegelapan hutan. Waktunya kami tidur, tak sabar menunggu kokokan ayam.
Penginapan di Pang Oung kebanyakan adalah berupa hut atau tepatnya ‘gubuk sangat sederhana’ yang ditawarkan di sekitar desa Ruam Thai dengan harga sekitar 150-500 Baht (Rp 55.000 - Rp 185.000).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.