Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pesiar Mulai Ramai Kunjungi Taman Nasional Komodo

Kompas.com - 14/03/2017, 17:51 WIB
Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kunjungan kapal pesiar yang membawa wisatawan mancanegara (wisman) ke Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, terus meningkat dari tahun ke tahun.

Daya tarik binatang Komodo, keindahan alam serta keindahan bawah laut di Taman Nasional Komodo memikat wisatawan untuk terus berwisata ke Pulau Komodo, Pulau Rinca serta pulau-pulau lainnya.

Tahun 2016, jumlah kunjungan kapal pesiar (cruise) sebanyak 24 kapal dengan membawa ribuan wisman dan domestik.

(BACA: Menyambangi TN Komodo, Ini 5 Destinasi Andalannya)

Sementara dari Januari sampai awal Maret 2017 sudah 13 kapal pesiar dengan membawa ratusan wisman berkunjung ke Pulau Komodo, Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores.

Demikian dijelaskan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan II Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Usman Husin kepada KompasTravel di ruang kerjanya, Jumat (10/3/2017).

ARSIP SYAHBANDAR LABUAN BAJO Kapal pesiar MV Black Watch dari Australia berlabuh di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (13/3/2017).
Husin menjelaskan, data kunjungan kapal pesiar ke Taman Nasional Komodo sesuai dokumen yang diberitahukan kepada pihak Syahbandar Labuan Bajo. Artinya sepanjang 2017 kunjungan kapal pesiar dengan membawa wisman akan meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Hari ini ada kapal cruise di Pulau Rinca berbendera Australia. Nama kapal itu Coral Discovery dengan membawa 47 wisman dengan sejumlah crew kapal. Sementara Sabtu (11/3/2017) ada kapal Seven Seas Navigator berbendera Bahama langsung dari Darwin dengan membawa 460 penumpang asing dengan 638 crew kapal. Tanggal 14 Maret 2017 ada kapal Insignia langsung dari Darwin ke Taman Nasional Komodo dengan membawa 195 penumpang dengan 450 crew kapal," jelasnya.

(BACA: Google Ikut Rayakan Ultah Ke-37 TN Komodo dengan Doodle Interaktif)

Husin menjelaskan, keberadaan Komodo memberikan dampak peningkatan kunjungan wisman dari Eropa, Asia dan negara-negara lainnya.

Dampak ekonomi bagi masyarakat lokal terus meningkat di mana wisman belanja di lokasi penjualan patung-patung komodo, membeli kain hasil tenunan khas Flores dan lain sebagainya.

Menurut Husin, menjelajahi bawah laut di Taman Nasional Komodo menjadi daya tertarik tersendiri. Karang bawah laut dengan berbagai jenis ikan langka di dunia menjadi daya tarik penyelam internasional.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kapal Pesiar MV Asuka Jepang berlabuh di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Minggu (5/2/2017) lalu. Kapal pesiar itu membawa ratusan wisatawan asal Jepang untuk melihat binatang langka Komodo di Loh Liang, Pulau Komodo.
Manager Hotel Le Pirate Labuan Bajo, Servasius Irwan Budisetiawan kepada KompasTravel di Labuan Bajo, Jumat (10/3/2017), menjelaskan pariwisata Manggarai Barat terus meningkat dan maju.

Kunjungan wisman dan wisatawan domestik untuk melihat binatang langka Komodo dan menyelam di bawah laut Taman Nasional Komodo menjadi daya pikat tersendiri. Kunjungan wisman dan domestik terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Industri pariwisata di Manggarai Barat terus berkembang dan memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal. Investasi di bidang pariwisata terus meningkat. Saya mendidik dan melatih orang lokal untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang pariwisata, seperti pelayanan yang sesuai dengan standar internasional berbasis budaya Flores," jelas Irwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com