Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Kepok Sambut Turis Kapal Pesiar di Pulau Komodo

Kompas.com - 15/03/2017, 05:26 WIB
Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Tua-tua adat dari Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur menyiapkan ayam jantan berwarna merah atau putih serta moke putih yang sudah disimpan di dalam tawu (botol dari buah labu besar).

Mereka mengenakan pakaian adat Songke dan destar dipadukan dengan baju kemeja putih berdiri di Dermaga Loh Liang, Pulau Komodo, Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Senin (13/3/2017), siap menyambut wisatawan kapal pesiar MV Black Watch.

Tua-tua adat didampingi kaum perempuan Manggarai Barat siap menyapa wisatawan mancanegara (wisman) yang ingin melihat keajaiban binatang Komodo.

"Kepok" dapat diterjemahkan sebagai penyambutan tamu-tamu beserta dengan ayam jantan berwarna merah dan putih serta moke putih khas lokal.

(BACA: Kapal Pesiar Mulai Ramai Kunjungi Taman Nasional Komodo)

Ini merupakan kebiasaan orang Manggarai Barat dalam menerima dan menyambut tamu. Hari Senin suasana di Pulau Komodo sangat ramai karena menyambut 153 turis kapal pesiar MV Black Watch yang mengunjungi Loh Liang di kawasan Taman Nasional Komodo.

ARSIP SYAHBANDAR LABUAN BAJO Kapal pesiar MV Black Watch berlabuh di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (13/3/2017).
Kapal pesiar asal Australia itu berlabuh di sekitar perairan Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo. Kapal tersebut tiba di perairan Pulau Komodo dan penumpang turun di dermaga Wilker, Senin (13/3/2017) pagi.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan Bajo Ditjen Perhubungan Laut, Usman Husin, bersama jajarannya menyambut kedatangan kapal dari Darwin, Australia itu yang mengangkut 531 penumpang dan 531 kru.

“Ritual adat menyambut tamu asing yang mengunjungi Pulau Komodo sebagai tanda penghormatan tamu yang berwisata. Tua adat melaksanakan ritual ‘Kepok’ dengan tuak lokal sambil mengucapkan selamat datang di wilayah Manggarai Barat,” katanya.

(BACA: Menyambangi TN Komodo, Ini 5 Destinasi Andalannya)

Husin menjelaskan, bersama petugas Unit Penyelenggara Pelabuan II Labuan Bajo ikut menyambut serta petugas dari kesehatan pelabuhan dr. Pina Yanti Pakpahan, petugas Imigrasi serta petugas Bea dan Cukai Manggarai Barat.

“Kami senang menyambut mereka. Ini kapal ketiga dari Australia yang tiba beberapa hari terakhir. Sebelumnya pada Jumat dan Sabtu juga tiba kapal pesiar dari Negeri Kanguru itu,” jelasnya kepada KompasTravel di Labuan Bajo.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Tua adat di Manggarai Barat, NTT, menyambut tamu dengan tradisi kepok.
Husin mengemukakan seluruh penumpang, bahkan sebagian kru, termasuk nakhoda Capt. Age Danielsen, ikut turun ke dermaga Wilker. “Biasanya nakhoda jarang turun. Tetapi ini nakhoda ikut turun. Selanjutnya kapal pesiar ini melanjutkan perjalanan ke Benoa, Bali," katanya.

Sebelumnya Husin menjelaskan, kapal pesiar MV Seven Seas Navigator dengan membawa 462 wisman tiba di Labuan Bajo, Sabtu (11/3/2017) siang.

“Keunikan alam dan keajaiban binatang Komodo menjadi daya tarik bagi wisatawan asing berkunjung ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca di kawasan Taman Nasional Komodo,” katanya.

Husin menjelaskan, kapal pesiar MV Coral Discoverer tiba ke Pulau Rinca, Labuan Bajo, dengan membawa 48 wisatawan pada Jumat (10/3/2017).

Pada awal bulan Maret ini sudah ada tiga kapal pesiar yang datang langsung dari Darwin, Australia ke Pulau Komodo.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Tua adat di Manggarai Barat, NTT, sambut tamu dengan tradisi kepok.
Menurut Husin, data yang dimiliki unit Penyelenggara Pelabuhan II Labuan Bajo, Manggarai Barat bahwa tahun 2016 ada 24 kapal pesiar yang mengunjungi Pulau Komodo.

Sampai awal Maret 2017 sudah ada 13 kapal pesiar yang berwisata ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Itu berarti kunjungan wisatawan asing dengan memakai kapal pesiar akan meningkat pada 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com