BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengungkap penyebab masih sangat rendahnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Jawa Barat.
"Kenapa wisman ke Jabar kecil hanya 1,1 juta? Ini karena aksesibilitas," kata Deddy Mizwar di Bandung, Selasa (14/3/2017).
Padahal jumlah wisatawan Nusantara ke Jabar justru tercatat paling tinggi dibandingkan provinsi lain.
Menurut Deddy, berkisar 80-90 persen wisman datang ke suatu tujuan wisata menggunakan akses melalui udara.
(BACA: Rahasia Sukses Thailand Gaet Wisman Terbanyak di Asia Tenggara)
Sementara aksesibilitas melalui udara di Jabar belum memadai. "Jadi sekarang lapangan udara harus dikembangkan di Jabar," katanya.
Deddy berpendapat pariwisata merupakan sektor yang paling cerah sehingga perlu dikembangkan lebih serius di Jawa Barat.
Pemprov Jabar telah menyiapkan proyek Bandara Citarate, Bandara Nusawiru, dan Bandara Kertajati.
"Nusawiru akan dibantu pemerintah pusat untuk perpanjangan runway. Lahannya sudah siap tinggal menunggu pembangunan konstruksinya saja," ujar Deddy.
(BACA: Jawa Barat, Destinasi Wisata yang Paling Banyak Dikunjungi Wisnus)
Setelah tuntas dibangun, Nusawiru nantinya bisa didarati pesawat berbadan besar.
Menurut dia, akses menuju Green Canyon yang hanya terpaut 6 km, Pantai Batu Karas yang berjarak 12 km, dan Pananjung, Pangandaran yang terpaut 30 km dari Nusawiru langsung terbuka lebar.
Pemprov Jabar juga sedang memperbaiki akses menuju Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi yang nantinya akan dikoneksikan dengan Bandara Citarate.
"Ini sekaligus untuk memuluskan jalan Geopark Ciletuh masuk ke dalam jaringan geopark dunia atau UNESCO Global Geopark," kata Deddy.
(BACA: Terminal Baru Husein Sastranegara Rute Internasional Beroperasi)
Satu bandara lainnya adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang sedang dibangun di Kertajati, Majalengka.
"Luas Bandara Kertajati yaitu 1.800 hektar. Ada juga lahan seluas 3.200 hektare yang digunakan untuk aero city. Ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pengembangan wilayah dan pariwisata yang ada di Cirebon Raya," ungkap Deddy.
Bandara Kertajati ini dibangun untuk menggantikan fungsi dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung.
Bandara ini akan dilengkapi dengan akses jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan juga akses kereta.
Luas terminalnya bahkan mencapai 92.000 meter persegi yang bisa menampung 5-6 juta penumpang.
Bila sudah beroperasi pada akhir 2017 atau awal 2018 nanti, runway Bandara Kertajati akan mengalahkan panjang runway Bandara Soekarno-Hatta yang panjangnya 3.660 meter.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi dukungan dari Pemprov Jawa Barat untuk menyiapkan infrastruktur destinasi wisata.
"Konektivitas udara ini salah satu yang sangat krusial dalam pariwisata bersama amenitas. Saya senang, pelan-pelan hal itu sudah mulai dibenahi di Jabar," kata Arief Yahya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.