Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berlibur ke Raja Ampat Memang Mahal, tapi Anda Tak Akan Menyesal..."

Kompas.com - 16/03/2017, 10:12 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

Ia mengantarkan saya beserta rombongan menuju Hotel Maris Risen yang berlokasi di pusat aktivitas penduduk Raja Ampat, Waisai.

Berkembangnya wisata Raja Ampat melahirkan ragam pilihan tempat menginap bagi wisatawan. Harganya pun bervariatif.

Hotel Maris Resen cukup nyaman ditempati dengan fasilitas dua tempat tidur dan kamar mandi. Per malam dihargai sekitar Rp 450.000.

Keesokan harinya saya beserta rombongan berganti penginapan di Kakatua Hostel. Hostel ini merupakan penginapan yang cukup pas bagi wisatawan backpacker lantaran harganya relatif lebih murah. Harga per malam dipatok sekitar Rp 300.000.

Satu kamar diisi oleh empat tempat tidur tipe bertingkat. Kondisi itu cocok bagi para pelancong yang datang bersama rombongan. Fasilitas mesin cuci dan wifi sangat memberi kesan tempat itu ibarat rumah sendiri.

"Berlibur ke Raja Ampat memang mahal, tapi anda tak akan menyesal," kata Husein (35). Husein adalah warga setempat yang berprofesi sebagai nakhoda kapal motor wisata di Raja Ampat.

Pertanyaan soal biaya berwisata ke Raja Ampat memang membuat para pelancong mengernyitkan dahi. Husein pun tak menampik hal itu.

Salah satu yang membuat perjalanan ke Raja Ampat mahal adalah biaya transportasi untuk menggapai titik destinasi wisata di sana.

Tiap kapal motor dihargai sekitar Rp 5 juta untuk 8-10 orang. Sebab itu, untuk menekan ongkos perjalanan wisatawan disarankan datang secara berkelompok.

KOMPAS. com/DENDI RAMDHANI Matahari tenggelam di salah satu tepian pantai di Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
"Memang ongkos transportasinya mahal. Tapi kalau dihitung ya rasional. Harga bensin di sini cukup mahal juga. Belum lagi rute perjalanan ke tiap pulau yang memakan waktu cukup lama," tutur Husein.

Raja Ampat merupakan daerah dengan total 1.864 pulau. Dari jumlah itu, baru sekitar 125 lokasi wisata yang dibuka untuk umum.

Sebab itu, Husein mengatakan idealnya wisatawan berlibur minimal lima hari untuk mengeksplorasi sejumlah destinasi wisata menarik di Raja Ampat.

"Lima hari itu sudah minimal. Kalau ingin mengakses seluruh tempat wisata di sini, mungkin bisa menghabiskan waktu sekitar dua bulan. Masih banyak tempat yang tak banyak orang tahu di sini," ungkapnya.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Pasir putih di Pulau Rufas pada Senin (1/6/2016). Pulau Rufas terletak di Desa Pam, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Lanskap air laut jernih serta tebing batu karst bisa terlihat dari puncak bukit.
Husein pun mewanti-wanti agar wisatawan tak 'terjebak' oleh paket wisata murah ke Raja Ampat. Pasalnya banyak cerita tentang wisatawan yang kecewa lantaran kurang mendapat pengalaman wisata maksimal di Raja Ampat.

"Seperti saya bilang tadi, berlibur ke Raja Ampat itu mahal, tapi anda tidak akan menyesal. Itu pun kalau anda mendapat referensi berlibur ke Raja Ampat yang baik dan benar," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com