JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu pada Selasa (28/3/2017) memang berbeda dari kebanyakan hari raya.
Hari itu, umat Hindu melaksanakan empat pantangan yang disebut tapa brata. Tanpa bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menyalakan api (amati geni), dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).
Banyak wisatawan menghindari berkunjung ke Bali saat Nyepi. Namun beberapa orang justru memilih berkunjung ke Bali saat Nyepi karena memberi pengalaman akan Bali yang berbeda.
"Tahun 2015 memang tinggal di Bali. Jadi mikir mumpung di Bali dan bukan orang Bali coba ikut Nyepi," kata Edna Tarigan (29), yang kala itu bekerja sebagai wartawan di Bali.
(BACA: Nyepi di Bali, Dilarang ke Luar Rumah dan Selfie di Jalan)
Edna bercerita saat Nyepi ia ditawarkan untuk menginap di hotel.
"Kalau di hotel kita masih dapat akses listrik dan makanan juga terjamin. Jadi sama teman-teman nginap di hotel dari sehari sebelumnya (Nyepi) sudah datang," cerita Edna.
Ia bersama teman-temannya menginap dua malam di hotel. Ternyata Nyepi memberikan pengalaman tak terlupakan bagi Edna.
(BACA: Liburan di Bali Saat Nyepi? Simak Tips Ini)
Mulai dari melihat ogoh-ogoh yang di arak (pengerupukan) di sekitar hotel pada malam sebelum Nyepi sampai menyaksikan bintang di langit dengan mata telanjang.
"Karena seharian Nyepi itu gak ada polusi sama sekali di Bali, udaranya enak dan malamnya bintang merajalela, kelihatan dengan mata telanjang," tutur Edna.
Pengalaman lain yang tak terlupakan adalah mesin ATM yang tak beroperasi pukul 18.00 satu hari sebelum Nyepi. Padahal ia tak membawa uang tunai dan harus berbelanja ke minimarket.
(BACA: Catat! 10 Hal yang Harus Diketahui Liburan di Bali Saat Nyepi)
Mereka menghabiskan waktu bersama di hotel kawasan Canggu, Bali selama dua malam. Kegiatan yang mereka lakukan mulai dari melihat bintang, ikut kelas yoga, hingga spa dari fasilitas hotel.