Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Naik Kereta, Apakah Stasiun yang Anda Lewati Bersejarah?

Kompas.com - 19/03/2017, 18:07 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

 
JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak stasiun kereta di Indonesia yang telah berdiri sejak lama. Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan yang kian meningkat, renovasi stasiun akhirnya dilakukan. Untuk mengenali sebuah stasiun sebagai stasiun bersejarah, meski telah direnovasi, sebenarnya ada cara yang cukup mudah.
 
"Bisa dibedakan dari bangunan dan jalurnya. Karena setelah merdeka sebenarnya Indonesia tak banyak membangun stasiun kereta api," kata Kartum Setiawan, pendiri Komunitas Jelajah Budaya saat ditemui di acara "Jelajah Kota Toea: Senja di Gudang Rempah Rempah", Sabtu (18/3/2017). 
 
Ciri bangunan stasiun bersejarah menurut Kartum dapat dilihat dari arsitektur bangunan bergaya art deco atau klasik. Lengkap dengan pilar-pilar penyangga stasiun, keramik, hiasan kaca patri, dan jendela stasiun yang berukuran besar. 
 
 
Jalur stasiun di Indonesia juga menurut Kartum masih sama dengan yang dulu. Sehingga hanya ada beberapa stasiun baru yang dibangun pasca kemerdekaan. Contohnya stasiun Kuala Namu di Sumatera Utara dan Stasiun Citayam di Bogor (Jawa Barat). Selain itu, stasiun dengan embel nama 'baru' seperi Depok Baru, Pasar Minggu Baru terhitung sebagai stasiun tambahan untuk memenuhi jumlah pengguna kereta yang semakin banyak. 
 
"Dulu di Jakarta hanya ada 15 stasiun. Sekarang ada sekitar 26 atau 27 stasiun. Kalau stasiun di luar Jakarta biasanya memang sudah tua," kata Kartum.
 
Di Jakarta, stasiun yang berusia tua adalah Stasiun Jakarta Kota (Beos),  Stasiun Tanjung Priok. Stasiun Pasar Senen, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Jatinegara. Stasiun Bgor juga termasuk sebagai stasiun bersejarah. 
 
 
Kartum mengatakan, dulu ada 21 perusahaan stasiun kereta api yang beroperasi di Indonesia. Kereta api juga bukanlah moda transportasi untuk manusia, melainkan alat untuk mengantar rempah dan komoditas.
 
"Seperti kopi, gula, dan teh dulu diantar dari daerah Solo, Salatiga, dan Semarang ke Jakarta lewat Stasiun Bogor sampai ke Stasiun Pasar Ikan. Sunda Kelapa tutup, dibuatlah Stasiun Tanjung Priok," ungkap Kartum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com