Uniknya di salah satu tembok, ada lubang yang dapat menjadi jalan tembus. Lubang tersebut mengarah ke jalan samping Museum Bahari. Jika memasuki lubang seukuran tubuh orang dewasa itu, terlihat sekitar lima gudang tua yang terbuat dari kayu. Masih berdiri kokoh meski terlihat suram. Gudang tersebut adalah gudang rempah asli dari zaman Belanda, yang kini dikepung air.
BACA: Seabad Pasang Surut di Pintu Gerbang Kota Batavia
Hanya tersedia jalur setapak yang dibuat dari tumpukan kayu sebagai alas pijakan menuju jalur yang kering. Hal yang membuat takjub, di dekat gudang tersebut berdiri rumah-rumah semi permanen dengan kondisi juga dikepung air. Pikiran melayang mengingat apa jadinya jika ada hujan deras di Jakarta.
"Saya jamin untuk para pecinta fotografi pasti akan senang melihat suasana Jakarta yang berbeda tersebut," kata pendiri Komunitas Jelajah Budaya, Kartum Setiawan saat makan malam bersama para peserta.
Benar kata Kartum. Saat menjelajah tembok Batavia ini banyak fotografer yang berhenti lama, mengabadikan pesona Jakarta yang kompleks. Bangunan tua bersejarah, lingkungan kumuh, kepungan air, berbanding langsung dengan pemandangan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.