Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedai Kopi di Tengah Lanskap Erupsi Gunung Merapi

Kompas.com - 22/03/2017, 08:04 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

Pada 17 November 2012, Sumijo dan istrinya yang bernama Sukirah secara resmi membuka warung Kopi Merapi di Dusun Petung. Sumijo menjelaskan konsep yang diusung di warung Kopi Merapi miliknya adalah tradisional. Artinya, cara pengolahan biji kopi semua dengan cara tradisional.

"Disangrai menggunakan wajan dari tanah liat, bahan bakarnya kayu. Jadi benar-benar dipertahankan tradisionalnya," tuturnya.

Harga segelas kopi Merapi jenis arabika dihargai Rp 8.000. Sedangkan harga segelas kopi Merapi robusta Rp 5.000.

Seiring berjalannya waktu, pengunjung warung kopi miliknya cukup banyak. Bahkan pada hari biasa bisa mencapai sekitar 100 orang. Pengunjung biasanya datang sekaligus untuk menikmati sunrise.

"Kalau hari libur atau weekend bisa mencapai 200 orang sampai 300 orang. Kami memang tidak buka 24 jam," tegasnya.

Menurut Sumijo, kopi Merapi yang ditanam di tanah vulkanik berbeda dengan kopi lainnya. Rasa kopi Merapi cenderung lebih halus.

"Kopi Merapi itu menurut saya lebih halus. Kalau orang-orang menyebutnya kopi cewek," ujarnya.

BACA: Menikmati Malam di Ungaran Ditemani Kopi Klotok, Ini Tempatnya...

Diakui Sumijo, erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu memiliki nilai positif di mana perekonomian warga semakin meningkat dengan hadirnya destinasi wisata. Selain itu, imbasnya adalah Kopi Merapi semakin terkenal dan digemari.

"Alhamdulilah, saya sudah bisa mengembalikan uang modal pinjaman dari teman itu. Rencananya, ke depan saya akan mengembangkan lagi warung Kopi Merapi," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com