Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidden Canyon Beji Guwang, Ngarai Suci Pulau Bali

Kompas.com - 27/03/2017, 07:25 WIB

BALI tak cuma pantai. Alam asri pedesaan selalu menawarkan sesuatu yang baru. Di pedesaan Guwang, Gianyar, ngarai di tepian sungai yang masih tergolong kawasan suci diolah menjadi destinasi wisata baru dengan pengalaman unik menyusur ngarai.

Hidden Canyon Beji Guwang, ngarai ini menyajikan keindahan tersembunyi dari sungai berpadu dengan keasrian alam desa.

Akhir April lalu, hujan yang semalaman membasuh ”Pulau Dewata” mengubah air jernih hijau aliran sungai menjadi coklat susu.

Air sempat meninggi dan menyisakan batas lumpur di atap ngarai, tetapi wisatawan tetap saja tertarik menjajal pengalaman susur ngarai. Hidden Canyon Beji Guwang baru dibuka jika kondisi aliran sungai dinyatakan aman.

Pemandu sungai, seperti Jamor (35), siap sedia mengantar, membawakan barang pengunjung, hingga menunjukkan lokasi terbaik untuk berswafoto.

Para pemandu yang seluruhnya berjumlah 36 orang juga berkomunikasi dengan petugas di bendungan hulu sungai yang bertanggung jawab memantau perubahan kenaikan air.

Jika banjir terjadi di hulu, petugas akan segera menelepon, lalu pengunjung akan dievakuasi. Butuh setidaknya dua jam bagi air bah dari hulu yang berada sejauh 8 kilometer untuk tiba di lokasi wisata sehingga tersedia cukup waktu untuk evakuasi.

KOMPAS/MAWAR KUSUMA Hidden Canyon Beji Guwang di Gianyar, Bali.
Turis asing atau lokal sama-sama hanya membayar Rp 15.000 per orang. Namun, mereka disarankan memanfaatkan jasa pemandu sungai yang semuanya adalah pemuda desa setempat. Kehadiran pemandu juga dibutuhkan karena terdapat beberapa titik berbahaya.

Ada beberapa sisi sungai yang dalam, dan tepian yang sering kali licin. Di beberapa titik dengan jalur sempit, pengunjung kadang hanya menumpukan tubuh pada kuatnya pegangan tangan di sulur-sulur akar pepohonan.

Pemandu pula yang bertanggung jawab pada kebersihan sungai. Beberapa jam sebelum wisata susur ngarai dibuka, mereka terlebih dulu berjalan selama dua jam di jalur Hidden Canyon sejauh 700 meter untuk membersihkan tepian sungai dari sampah yang dibawa banjir semalam.

Mereka juga menebar ikan-ikan yang bakal terlihat berkeriapan di dasar sungai, terutama pada saat air sungai sedang jernih.

Karena itu, ngarai sungai Hidden Canyon ini selalu tampil menawan ketika dikunjungi. ”Ini milik kita, harus benar-benar dijaga,” kata pemandu, Komang Bayu.

Sesaat sebelum menuruni tanah berundak di samping Pura Dalem Guwang menuju sungai, pemandu akan menyarankan wisatawan untuk melepas sepatu atau sandal lalu dengan sigap menyimpan alas kaki tersebut di tas tipis pada punggung mereka.

Telanjang kaki menjadi pilihan karena tepian sungai sering kali licin, demikian pula dengan bebatuan besar yang menjadi pijakan kaki.

KOMPAS/MAWAR KUSUMA Wisatawan asing banyak berdatangan berwisata ke Hidden Canyon Beji Guwang, Gianyar, Bali.
Susur ngarai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com