Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlibur di Bali Saat Nyepi, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Kompas.com - 28/03/2017, 16:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pelancong yang menghindari berwisata di Bali saat Hari Raya Nyepi karena jalan-jalan di sana kosong dan segala fasilitas yang tutup.

Peringatan Nyepi, termasuk di Bali, dilangsungkan dengan melaksanakan catur brata penyepian.

Umat Hindu melakukannya dengan amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Hal itu membuat suasana Nyepi di Bali tidak seperti hari-hari biasa. Meski demikian, sebenarnya Nyepi memiliki daya pikat yang berbeda dari hari biasa di Pulau Dewata.

Itulah yang dialami Mimi Hundoyo dan Kiki Harahap, dua wisatawan yang memilih berlibur di Bali saat Nyepi.

"Mulai dari sore hari (sebelum Nyepi) kita mengejar ogoh-ogoh, cari tahu lewat mana, terus cari posisi nunggu ogoh-ogohnya lewat. Banyak turis asing pada pakai sarung dan kain Bali, ternyata mereka ikutan arak ogoh-Ogoh," kata Mimi kepada Kompas Travel, Rabu (8/3/2017).

Ogoh-ogoh adalah boneka raksasa dari bubur kertas dan rangka bambu yang akan diarak di acara Ngrupuk atau pengrupukan. Arakan ogoh-ogoh biasa dimulai dari Banjar Desa.

KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere Pawai ogoh-ogoh yang digelar di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Mimi dan Kiki mengatakan bahwa momen yang paling ditunggu adalah melihat bintang di atap hotel.

"Begitu malam itu benar-benar enggak ada sinar selain bintang-bintang dan lampu-lampu kapal di kejauhan. Oh, indahnya!" kata Mimi yang mengaku terakhir kali melihat pemandangan bintang seperti itu  di kampung halaman saat ia masih kecil.

Tak puas melihat bintang hanya sekali, Mimi dan Kiki rela bangun subuh untuk melihat bintang untuk kedua kali saat Nyepi.

(Baca juga Tujuh Fakta Menarik Saat Nyepi di Bali)

"Habis itu kita ngamatin motor pertama, mobil pertama yang menyalakan lampu, menjalankan rutinitas lagi, dan mulai lagi mengotori udara yang udah bersih," kata Mimi.

Di Bali, pelaksanaan catur brata penyepian memang dilaksanakan 24 jam, biasanya dari pukul 06.00 pagi saat Hari Raya Nyepi sampai 06.00 pagi esok harinya.

Tak hanya melihat pawai ogoh-ogoh dan taburan bintang, Mimi dan Kiki juga menikmati fasilitas hotel, seperti pijat dan spa.

Selain mereka, Edna Tarigan, yang kebetulan bekerja di Bali saat Nyepi, menghabiskan waktu dengan nonton maraton di kamar hotel.

Baik Mimi, Kiki, ataupun Edna mengaku rindu untuk berada di Bali saat Nyepi.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Pecalang sedang bertugas saat Nyepi di Jalan Raya Tuban, Badung, Bali, Rabu (8/3/2016).

Apabila ingin merasakan liburan yang berbeda dan menemui hal yang unik di Bali, momen Nyepi bisa menjadi pilihan. Namun, yang harus diperhatikan adalah pemesanan tiket pesawat dan hotel di hari sebelum dan sesudah Nyepi.

(Baca juga Tips Memilih Hotel Saat Nyepi di Bali)

Harap dicatat bahwa bandara akan berhenti beroperasi tepat di Hari Nyepi. Tamu juga tak diperbolehkan untuk check in atau check out tepat pada saat Nyepi. Ini terjadi karena peraturan amati lelungan (tidak bepergian) juga berlaku bagi wisatawan.

Jika termasuk wisatawan yang tak bisa berdiam diri di kamar, carilah hotel yang menawarkan paket aktivitas di kompleks hotel yang memberi ketenangan.

(Baca juga Liburan di Bali Saat Nyepi? Simak Tips Ini)

Ada baiknya jika memang ingin berlibur saat Nyepi di Bali, hormati peraturan yang berlaku dengan tak menyalakan penerangan dan bersuara dengan maksimal. Ingatlah bahwa daya tarik wisata di Bali saat Nyepi justru pengalaman spiritual yang terbebas dari keramaian.

Rekomendasi untuk mendapatkan rangkaian Nyepi terbaik adalah hari kedua atau H-2 sebelum Nyepi sampai sehari pasca Nyepi.

Ada banyak rangkaian budaya dan upacara keagaaman yang menarik untuk diamati pada saat tersebut. Misalnya, ada upacara sembahyang di laut Melasti, arakan ogoh-ogoh, hari Nyepi, dan omed-omedan atau tradisi cium massal untuk menolak bala di Denpasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com