BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jika datang ke Banyuwangi, Jawa Timur, Anda harus menyempatkan diri mampir ke Pendopo Shaba Swagata Blambangan yang berada di tengah Kota Banyuwangi tepatnya berada di seberang Taman Sritanjung Banyuwangi.
Kompleks pendopo yang dibangun sejak tahun 1771 tersebut adalah rumah dinas Bupati Banyuwangi.
Arsitektur yang unik serta bangunan yang memiliki nilai sejarah menjadikan Pendopo Shaba Swagata Blambangan menjadi tujuan wisatawan mancanegara dan domestik saat berkunjung ke Banyuwangi.
(BACA: Barong, Teater Tradisional Desa Kemiren Banyuwangi yang Masih Bertahan)
Di bagian depan pendopo, ada aula terbuka yang bisa menampung ratusan orang dan sering dijadikan acara-acara resmi Pemda Banyuwangi.
Jika menyusuri belakang terdapat guest house yang berbentuk bunker yang sering digunakan untuk menginap beberapa tamu kehormatan mulai dari Duta Besar AS, para diplomat asing, menteri, hingga Wapres Jusuf Kalla.
Guest house tersebut tersembunyi di dalam gundukan bukit yang rimbun dengan tanaman serta rumput hijau. Kamar-kamar eksklusif tersebut didesain tidak kalah dengan hotel bintang 5.
(BACA: Banyuwangi Festival 2017, dari Pecel Pitik sampai Batik)
Selain itu Pemkab Banyuwangi juga telah melatih petugas kebersihan yang ada di Pemkab Banyuwangi untuk menjadi pemandu wisata. Di bagian belakang Pendopo Shaba Swagata Blambangan terdapat taman yang teduh dengan lampion warna warni.
Di tempat tersebut juga sering digelar jamuan makan dengan tamu kehormatan yang berkunjung ke Banyuwangi.
Sementara itu Selasa (28/3/2017), beberapa wisatawan mancanegara terlihat berkunjung ke pendopo. Salah satunya adalah wisatawan asal Perancis Xavier du Cauze de Gazelle (29). Xavier datang bersama istri dan keempat anaknya.
Mereka tampak antusias menjelajahi setiap sudut pendopo. Wisatawan juga disuguhi minuman dan jajanan tradisional seperti beras kencur, temulawak, gethuk lindri, cenil, apem, dan kue putu serta kopi khas Banyuwangi.
Tidak ketinggalan anak-anak Xavier turut bermain di halaman belakang pendopo. Mereka bermain layang-layang hingga alat musik angklung paglak khas Suku Osing Banyuwangi.
"Anak anak saya sangat nyaman di sini. Sampai tidak mau diajak beranjak. Saya senang karena mereka juga bisa belajar berbagai hal. Sebelumnya kami ke Bangsring Underwater untuk snorkeling dan memberi makan ikan. Juga bermain air ke Air Terjun Kembar. Saya sangat beruntung bisa datang di Banyuwangi dan pasti akan kembali lagi," kata Xavier.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.