Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Bersejarah di Bangka "Disulap" Jadi Transportasi Wisata

Kompas.com - 31/03/2017, 09:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Waktu beroperasi tahun 1970-an, penumpang yang memutuskan mau menaikkan barang apa. Sebelumnya dia tanya dulu, 'Pak, boleh tidak naikkan kasur? Boleh tidak naikkan ayam?' jika boleh oleh sopirnya, semua barang naik saja ke atas Pownis."

Hal itu dikisahkan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Pangkalpinang, Akhmad Elvian. Sebagai perwakilan dari pemerintah daerah Kota Pangkalpinang di Pulau Bangka, Akhmad bangga mempersembahkan Pownis kepada para pengunjung Indonesia Classic N Unique Bus (InCUBUS) 2017 di Hall B-C JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara.

BACA: Fenomena Langka Danau Kaolin, Spot Selfie Cantik di Bangka

Pownis merupakan akronim dari Persatuan Oto-oto Warga Negara Indonesia. Bus ini istimewa karena mayoritas badannya terbuat dari kayu. Mulai dari tempat duduk, pintu, dan jendela Pownis menggunakan kayu jenis ubak atau medang, mentangor, dan menggris.

"Pownis beroperasi pada era 1970-an, 1980-an, sampai 1990-an dengan rute Pangkalpinang-Sungailiat. Penumpangnya beragam, warga pribumi hingga keturunan Tionghoa yang bekerja di tambang. Waktu itu ada 53 unit mobil yang beroperasi," tutur Akhmad di sela-sela konferensi pers, Kamis (30/3/2017). 

KOMPAS.com/SRI ANINDIATI NURSASTRI Pownis menggunakan mesin merk Mitsubishi, Daihatsu, dan GMC dengan bahan bakar solar dan bensin. Pada umumnya Pownis dicat dengan warna merah untuk kepala mobil dan kuning untuk badan mobil.
Pownis menggunakan mesin merk Mitsubishi, Daihatsu, dan GMC dengan bahan bakar solar dan bensin. Pada umumnya Pownis dicat dengan warna merah untuk kepala mobil dan kuning untuk badan mobil.

Pada tahun 2000, Pownis hanya tersisa sekitar tujuh unit. Hingga akhirnya pada 2016, PT Timah Persero Tbk mengumpulkan Pownis yang tersisa. Merenovasinya kembali, hingga menjadi kendaraan yang layak dinaiki.

"Mulai Januari 2017, dua unit Pownis yang tersisa digunakan sebagai bus wisata. Pengunjung bisa naik di Museum Timah, Kota Pangkalpinang, dan berkeliling 15 destinasi wisata sejarah," tutur Hikmat Slamet, Sekretaris Pengurus Museum Timah Indonesia dalam kesempatan yang sama.

BACA: Pantai Rambak, Primadona Baru Wisatawan di Pulau Bangka

Pownis pun hidup kembali. Kendaraan bersejarah khas Pulau Bangka itu kini beroperasi tiap akhir pekan. Kapasitas tempat duduknya sekitar 25 orang, dengan waktu perjalanan berkeliling antara 45-60 menit.

KOMPAS.com/SRI ANINDIATI NURSASTRI Bagian dalam Pownis. Mulai Januari 2017, dua unit Pownis yang tersisa digunakan sebagai bus wisata. Pengunjung bisa naik di Museum Timah, Kota Pangkalpinang, dan berkeliling 15 destinasi wisata sejarah
Asyiknya, wisatawan tak dipungut biaya sepeser pun untuk berkeliling Pangkalpinang naik Pownis. Di perjalanan pun, pemandu dari Disbudparpora Kota Pangkalpinang dan Himpunan Pemandu Wisata Kota Pangkalpinang siap menjelaskan bangunan-bangunan bersejarah yang dilewati.

"Tentunya berkeliling dengan kecepatan antara 5-10 Km/jam. Beroperasi hanya dua hari karena hari-hari lainnya butuh perawatan ekstra, maklum sudah tua (busnya)," tambah Hikmat.

BACA: Wisata ke Pulau Bangka? Ini 6 Destinasi Unggulan

Pada pameran InCUBUS 2017, Pownis menarik banyak perhatian pengunjung. AM Fikri selaku Project Coordinator InCUBUS 2017 mengatakan bahwa Pownis adalah contoh menarik bagaimana sejarah "dihidupkan" kembali lewat pariwisata. 

"Contoh yang menarik, termasuk soal sinergi dengan pemerintah daerah. Pownis bisa jadi contoh bahwa bus tua bisa digunakan kembali untuk memperkenalkan sejarah, juga untuk nostalgia," tambahnya.

InCUBUS 2017 digelar di Hall B-C JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, mulai 29 Maret hingga 2 April 2017. Pameran ini hanya buka mulai pukul 10.00-17.00 WIB, tanpa dipungut tiket masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com