Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejarlah Ombak sampai Sumbawa Barat

Kompas.com - 03/04/2017, 19:08 WIB

OMBAK besar bergulung-gulung di Pantai Tropical, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/3/2017) sore. Di tengah gulungan ombak, terlihat dua sosok menaiki papan seluncur.

Mereka adalah wisatawan mancanegara yang jauh-jauh datang untuk mengejar ombak Pantai Tropical yang masyhur di kalangan peselancar.

Di sudut lain pantai itu terlihat sejumlah wisatawan dengan beragam aktivitas. Ada yang bermain air, mencari kerang, bahkan ikut memancing ikan seperti yang dilakukan warga setempat.

Namun, jika ditanya lebih jauh, tujuan utama mereka adalah berburu ombak.

”Saya datang ke sini untuk berselancar karena ombak di sini bagus,” kata Mikel (30), wisatawan asal Perancis yang datang ke Pantai Tropical bersama delapan temannya.

(BACA: Pelesir ke Sumbawa? Ini Panduan Nyeberang dari Pelabuhan Kayangan Lombok)

Sebelum menjejakkan kaki ke Pantai Tropical, Mikel dan teman-temannya berwisata ke Bali, lalu lanjut ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Mereka kemudian menyeberang ke Pulau Sumbawa karena di pulau itu terdapat sejumlah pantai yang cocok untuk berselancar, termasuk Pantai Tropical.

Menurut Mikel, Pantai Tropical cukup dikenal di kalangan peselancar dunia.

Selain karena ombak besarnya yang memesona, pantai berpasir putih itu juga disukai para wisatawan mancanegara karena kondisinya relatif sepi. ”Kondisi pantainya bagus dan lumayan sepi, tidak penuh orang,” kata Mikel.

Pantai Tropical berlokasi di Desa Sekongkang Bawah, Kecamatan Sekongkang, Sumbawa Barat. Dari Taliwang, ibu kota Sumbawa Barat, pantai itu berjarak sekitar 45 kilometer.

Perjalanan ke lokasi itu bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi dengan waktu perjalanan 1,5-2 jam.

Berkelok-kelok

Jalan menuju pantai tersebut berkelok-kelok dengan tanjakan dan turunan yang kadang tajam. Namun, jangan khawatir perjalanan bakal membosankan karena di sepanjang perjalanan terhampar pemandangan bukit hijau yang menyejukkan mata. Apalagi jalan sangat mulus.

Aktivitas wisata di Pantai Tropical tak bisa dilepaskan dari keberadaan penambangan emas dan tembaga yang dilakukan PT Newmont Nusa Tenggara di wilayah Sekongkang.

”Dulu, yang berwisata ke sini hanya warga negara asing yang bekerja di Newmont,” kata Mustafa (47), warga setempat yang membuka warung di pinggir Pantai Tropical.

Perkembangan pariwisata di Pantai Tropical juga didorong oleh berdirinya sebuah hotel bernama Tropical Beach Resort di pinggir pantai tersebut.

Sebagian besar tamu yang menginap di hotel tersebut merupakan wisatawan asing. ”Hotel ini berdiri tahun 2001. Awalnya yang menginap di sini juga hanya orang-orang Newmont,” ujar Mustafa.

Siska, petugas Tropical Beach Resort, menuturkan, hotel tempatnya bekerja ramai dikunjungi para pemburu ombak alias peselancar dunia sejak tahun 2003.

Itu terjadi setelah datang pengelola paket perjalanan yang menawarkan kerja sama.

”Satu kelompok peselancar yang datang bisa enam-tujuh orang. Waktu menginap mereka rata-rata tujuh hari. Dalam satu bulan rata-rata 30 wisatawan asing menginap di sini,” ujarnya.

Menurut Mustafa, dulu Pantai Tropical bernama Pantai Buin Batu. Saat Mustafa kecil, pada dekade 1970-an, pantai itu hanya dikunjungi oleh warga setempat yang memancing ikan.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Suasana pemandangan di atas bukit di Mantar, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/3/2017). Mantar yang memiliki potensi wisata alam dan budaya di atas perbukitan ini masih belum terdukung dari sisi infrastruktur yang memadahi, baik untuk wisata dan juga aktivitas sehari-hari warganya.
Namun, seiring berdirinya Tropical Beach Resort, pantai tersebut mulai dikenal dengan nama Pantai Tropical.

Musim puncak

Dia menambahkan, Pantai Tropical biasanya ramai pada Maret-Oktober, saat ombak kencang dan tinggi.

Pada hari-hari tertentu, saat bulan purnama, wisatawan tak hanya berselancar di pagi atau sore hari, tetapi juga malam hari.

”Kalau pas bulan purnama, wisatawan biasa selancar sampai tengah malam atau bahkan pukul dua dini hari karena saat itu terang dan ombak bagus,” ujarnya.

Beberapa tempat selancar di Sumbawa Barat memiliki nama julukan sesuai jenis ombaknya.

Di lokasi lain, misalnya Pantai Yoyo, ombaknya bergulung-gulung laiknya mainan yoyo sehingga disebut ombak yoyo. Tahun lalu, Pantai Yoyo menjadi lokasi penyelenggaraan Asian Surfing Championship 2016.

Kedatangan para peselancar turut mendongkrak kunjungan wisatawan di Sumbawa Barat.

Menurut data BPS, pada 2015, jumlah wisatawan yang datang ke kabupaten itu mencapai 14.840 orang. Dari jumlah itu, 93 persen atau 13.757 orang merupakan wisatawan mancanegara, sisanya wisatawan domestik.

Bupati Sumbawa Barat W Musyafirin mengatakan, salah satu kendala pengembangan pariwisata di pantai-pantai di Sekongkang dan Maluk adalah soal konektivitas.

Di wilayah itu sebenarnya sudah ada Bandara Sekongkang yang bisa didarati pesawat kecil. Namun, sampai sekarang bandara itu belum dioperasikan karena belum memenuhi sejumlah persyaratan (KOMPAS/HARIS FIRDAUS/AGUS MULYADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com