Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memacu Adrenalin Menuju "Surga"-nya Penyu di Banyuwangi

Kompas.com - 06/04/2017, 09:04 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jika Anda suka tantangan, Pantai Sukamade di Banyuwangi, Jawa Timur adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Terletak sekitar 97 kilometer dari pusat kota Banyuwangi, Pantai Sukamade merupakan habitat penyu yang dilindungi.

Setiap malam dan sepanjang tahun, selalu ada penyu yang naik ke pinggir pantai untuk bertelur. Namun untuk menyambanginya, butuh perjuangan yang tidak sedikit.

BACA: Akan Ada Pantai Khusus Perempuan di Banyuwangi

Perjalanan KompasTravel dimulai dari Kota Banyuwangi, Senin (3/4/2017) pukul 10.00 WIB. Joko Subagio selaku pemandu wisata menjelaskan bahwa perjalanan yang akan dilalui cukup ekstrem. Kami harus melewati jalan yang terjal dan curam, serta masuk ke dalam wilayah hutan.

"Semoga tidak hujan karena kita nanti akan melewati dua sungai besar. Jika hujan maka debit sungai akan naik dan kita tidak bisa menyeberang," kata Joko.

KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Seekor tukik yang dilepasliarkan di Pantai Sukmade Banyuwangi

Untuk menuju Pantai Sukamade, Joko menyarankan untuk membawa kendaraan pribadi jenis Jeep atau mobil garda empat. Dari Kota Banyuwangi, perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Genteng menuju ke Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, dengan jarak tempuh sekitar 62 kilometer.

BACA: Pantai Khusus Perempuan di Banyuwangi Mulai Digarap

Dari Desa Sarongan, petualangan dimulai. Jalan yang dilewati mulai mengecil dan berbatu. Pemandangan sepanjang jalan mulai berganti menjadi pepohonan besar. Mobil yang ditumpangi berjalan melalui perkebunan yang ada di wilayah Kecamatan Pesanggaran.

"Di depan sana sungai. Saya cek dulu semoga kondisi airnya bagus. Jika tidak kita harus menunggu sampai normal," kata Joko.

Tidak lama kemudian,  Joko dengan lincah kembali mengemudikan mobil garda empatnya melewati sungai. Dia mengatakan masih ada satu sungai besar lagi yang harus dilalui.

"Dari sini perjalanan masih panjang. Kita tidak bisa lebih cepat karena kondisi jalannya ya seperti ini. Cuma bisa 4 kilometer per jam," katanya sambil tertawa.

KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Wisatawan asing sedang memperhatikan penjelasan dari petugas

Joko juga memberi tahu bahwa sinyal telfon sudah tidak bisa lagi digunakan. Kepada KompasTravel, Joko bercerita dalam sebulan bisa tiga atau empat kali mengantar tamu ke Sukamade dan sebagian besar adalah tamu mancanegara.

"Jarang ada tamu domestik yang minta diantar ke Sukamade. Selain perjalanan yang cukup ekstrem kita juga harus sewa mobil khusus yang garda empat seperti mobil yang kita naiki ini," katanya.

BACA: Pendopo Blambangan Banyuwangi Selalu Terbuka untuk Wisatawan

Setelah tergoncang di dalam mobil selama kurang lebih 3 jam, akhirnya kami tiba di resor Sukamade SPTN Wilayah I Sarongan Kabupaten Banyuwangi. Joko mengatakan di tempat tersebut, wisatawan bisa mendirikan tenda atau menyewa kamar yang telah disedikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com