Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memacu Adrenalin Menuju "Surga"-nya Penyu di Banyuwangi

Kompas.com - 06/04/2017, 09:04 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

"Di sana ada kantin, bisa pesan makanan untuk makan malam. Nanti sekitar jam 8 malam kita berkumpul lagi untuk melihat penyu yang bertelur di pantai Sukamade," jelas Joko.

Waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB ketika ketika turun dari mobil untuk beristirahat sebelum melihat penyu yang bertelur di pinggir pantai. Pukul 20.00 WIB, Ardi selaku ranger yang mendampingi wisatawan memberikan briefing kepada rombongan yang berjumlah tujuh orang dan semuanya adalah wisatawan asing.

BACA: Wisata Semakin Hemat di Banyuwangi, Kini Tersedia 350 Homestay

Sebelum berangkat ada aturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan. Salah satunya, saat masuk kawasan Pantai Sukamade, tidak boleh ada cahaya lain kecuali dari senter kecil milik ranger yang mendampingi. Selain itu Anda juga tidak boleh menimbulkan suara berisik, serta tidak boleh merokok.

"Untuk yang membawa kamera tolong di-setting agar tidak mengeluarkan lampu blitz karena akan mengganggu penyu yang naik ke pantai, "kata Ardi.

Saat menemukan penyu naik ke pasir, pengunjung hanya diperbolehkan berada di samping dan di bagian belakang penyu.

"Jika di depan maka akan mengganggu penyu yang naik ke pasir," jelasnya lagi.

KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Penangkaran penyi di Sukamade Banyuwangi

Untuk mencapai Pantai Sukamade, rombongan harus berjalan kaki sejauh 700 meter menembus hutan. Sebelum kaki menyentuh pasir, Ardi meminta rombongan untuk berhenti dan mematikan semua sumber cahaya kecuali dari senter kecil miliknya.

"Kita berhenti sebentar agar mata terbiasa di kegelapan karena memang tidak boleh ada cahaya," jelasnya.

BACA: Bulan April-Mei, Siap-siap Pesta Durian Merah di Banyuwangi

Ardi juga meminta agar rombongan menunggu sampai ada kabar dari ranger lainnya jika ada penyu yang naik ke pasir. Sepuluh menit kemudian, dia meminta rombongan berjalan ke pantai sebelah utara.

Usai berjalan kaki sekitar satu kilometer, terlihat penyu besar perlahan keluar dari laut diiringi ombak yang cukup besar. Wisatawan berdecak kagum dan sibuk mengabadikan proses naiknya penyu ke atas pasir.

KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Tukik yang baru menetas

Sayangnya, penyu tersebut tidak berhenti untuk bertelur tapi kembali menuju laut setelah berputar sebentar di atas pasir yang kering.

"Sayangnya kita kurang beruntung. Sepertinya penyu hanya observasi atau kemungkinan pasirnya terlalu kering sehingga jika digali untuk bertelur akan mudah ambrol," katanya.

BACA: Berkunjung ke Banyuwangi? Ini Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com