Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Destinasi Wisata Andalan di Gunungsitoli, Kepulauan Nias

Kompas.com - 06/04/2017, 14:08 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Bicara soal wisata di Sumatera Utara, mungkin yang terbesit di benak Anda adalah Danau Toba. Padahal, provinsi tersebut punya banyak potensi wisata salah satunya Kota Gunungsitoli.

Pemerintah Kota Gunungsitoli itu telah menyiapkan 17 destinasi wisata andalan untuk dikunjungi wisatawan. Baik yang sudah lama dibuka, maupun yang baru diperkenalkan.

"Kami memiliki destinasi wisata baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Kota Gunungsitoli saat ini memiliki 17 destinasi yang bisa menjadi inspirasi," tutur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Gunungsitoli, Yasokhi T Harefa kepada KompasTravel, Kamis (06/04/2017).

Kota tersebut, lanjut Yasokhi, memiliki banyak obyek wisata mulai dari pantai, air terjun, hutan bakau, goa, sampai budaya. Sebanyak 17 destinasi wisata andalan pun dihimpun oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Gunungsitoli. Berikut daftarnya.

1. Taman Ya’ahowu

Berlokasi tepat di Pusat Kota Gunungsitoli, taman ini dulu merupakan timbunan puing-puing bangunan saat gempa melanda Kepulauan Nias pada 2005. Namun kini, Taman Ya'ahowu menjadi pusat rekreasi warga Gunungsitoli.

2. Museum Pusaka Nias

Sesuai namanya, museum ini merupakan tempat disimpannya ribuan benda dan sejarah budaya di Kepulauan Nias. Tak hanya itu, museum ini juga menyimpan tanaman-tanaman obat tradisional dan sejumlah hewan endemik Nias.

3. Pantai Miga

Pantai yang berada di Desa Miga ini terletak tak jauh dari Gunungsitoli. Anda bisa bermain pasir, dan menikmati panorama matahari terbit.

4. Mesin Pencetakan Uang Nias

Pada masa Agresi Militer Belanda I, Nias pernah memiliki alat pencetakan uang sebagai alat pembayaran yang sah, diberi nama Oeang Republik Indonesia Nias (ORIN). Kala itu Bupati Nias dijabat oleh P R Telaumbanua dan pernah menjadi Gubernur Sumatera Utara. Mesin ini berada di Desa Onowaembo.

5. Goa Tögindrawa

Goa ini terletak di Gunungsitoli Barat. Ada 5 goa dengan empat mulut yang memanjang dari arah selatan ke utara. Mulut gua menghadap ke timur dan tenggara dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi atap yang berbeda-beda.

Dengan gabungan formasi stalaktit dan stalagmit, dinding goa ini begitu kuat. Konon, kata masyarakat sekitar, gua ini memiliki lorong yang tembus ke Goa Laowömaru di Desa Fodo yang berjarak sekitar 12 km dari Goa Tögindrawa.

6. Taman Doa Bunda Maria

Desa Fodo selalu ramai dikunjungi tiap akhir pekan. Salah satu sebabnya adalah Taman Doa Bunda Maria yang menjadi lokasi untuk berdoa dan menenangkan diri. Tempat ini juga sangat sejuk dan memiliki banyak patung rohani.

Uniknya, pengunjung bisa mencoba berbicara dengan suara yang besar sdan menggaung. Serasa berada di dalam ruangan, pada lokasinya terbuka.

7. Pantai Laowomaru

Masih di Desa Fodo, Pantai Laowomaru memiliki bibir panjang dan gugusan batu karang yang tersusun indah. Tak jauh dari pantai ini terdapat gua yang konon dihuni oleh seorang pemuda kuat dan sakti, yang bercita-cita menyatukan daratan Kepulauan Nias dengan dataran Sumatera.

8. Muara Indah

Berada di Kecamatan Gunungsitoli Utara, kawasan wisata ini menyerupai danau dengan hamparan tanaman bakau di sekelilingnya. Bila berada di tengah danaunya, Anda akan merasakan ketenangan.

9. Pantai Hoya

Masih di Kecamatan Gunungsitoli, Pantai Hoya memiliki pantai pasir putih yang bersih dengan deretan pohon dan air laut yang jernih.

10. Air Terjun Humogo

Air terjun ini terletak di Desa Onowaembo, dengan ketinggian 8 meter, lebar 4 meter, dan bertingkat-tingkat. Menurut beberapa pengunjung, berendam di air terjun ini serasa menikmati terapi alam.

11. Air Terjun Baho Ndra

Air terjun setinggi 10 meter dan lebar 5 meter ini memiliki telaga sedalam dua meter di bagian bawahnya. Air terjun Baho Ndra di Gunungsitoli Idanoi selalu ramai pada akhir pekan.

12. Situs Batu Megalitik

Situs batu yang masih terjaga hingga kini, merupakan bukti bahwa Gunungsitoli pernah berada di Zaman Batu. Situs ini terletak di Desa Onowaembo, Gunungsitoli Idanoi.

13. Permukiman Rumah Adat Tradisional

Kawasan rumah tradisional yang unik dan diakui memiliki konstruksi rumah tahan gempa, terbukti saat gempa beberapa waktu silam. Pemukiman ini terletak di Desa Tumöri, Gunungsitoli Barat.

14. Pegunungan So’arowiga

Berada di Desa Hilinakhe, Gunungsitoli Barat, dari lokasi inilah Anda bisa melihat seluruh penjuru Kepulauan Nias.

15. Air Terjun Baho dan Tögimbögi (Goa Kelelawar)

Air Terjun Baho merupakan aliran sungai Namölö yang berada di Desa Nazalou Alo’oa, Gunungsitoli Alo’oa. Air terjun setinggi 12 meter dan lebar 5 meter ini memiliki telaga sedalam 4 mete di bagian bawahnya.

Tak jauh dari sana terdapat Tögimbögi (Goa Kelelawar) yang dipenuhi dengan stalaktit dan stalagmit.

16. Wisata Rohani dan Bangunan Gereja Pertama di Kepulauan Nias

Bangunan ini merupakan bukti datangnya misionaris pertama di Kepulauan Nias pada tahun 1865 yaitu Ernest Ludwig Denninger. Anda bisa menyusuri beberapa tempat wisata rohani seperti Desa Hilina’a sebagai tempat Pembaptisan Pertama di Tanah Kepulauan Nias pada tahun 1874 dan bangunan gereja pertama sebagai tempat ibadah pada tahun 1876. Tempat wisata itu terletak di Desa Ombolata, Gunungsitoli Selatan.

Sementara itu lokasi Pertobatan Massal pada tahun 1916 terletak di Desa Helefanikha, Gunungsitoli Idanoi. Ada pula Desa Dahana sebagai tempat disemayamkannya Misionaris Heinrich Wilhelm Sundermann.

17. Air Terjun Baho Gamira

Air terjun ini berada di Desa Tarakhaini, Gunungsitoli Alo’oa. Treknya cukup menantang adrenalin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com