JAKARTA, KOMPAS.com - Tetsu Kasuya bersiap menuangkan air panas dari ceret angsa ke alat seduh kopi V60. Namun tiba-tiba ia menaruh ceret angsa tersebut, kemudian mengeluarkan ponsel.
Dibukanya aplikasi kalkulator, kemudian Kasuya mulai berhitung. Setelah yakin melihat angka di layar ponselnya, barulah Kasuya menuangkan air panas untuk menyeduh kopi buatannya.
Bukan hanya saya, banyak penonton di Indonesia Coffee Events 2017 yang bingung melihat tingkah Kasuya, jawara World Brewers Cup tahun 2016. Penyeduh kopi manual terbaik dunia itu berhitung sebelum membuat kopi.
"Itu metode yang saya ciptakan, namanya metode four six," kata Kasuya.
Pada dasarnya Kasuya menggunakan alat seduh kopi V60. Namun dengan perhitungan yang akurat, dari jumlah kopi hingga tetesan air.
BACA: Menarilah Bersama Penari Pua Kopi di Flores
Ternyata sebelum menjadi barista Kasuya pernah bekerja di bidang keuangan dan teknologi informatika. Diakui Kasuya, pekerjaan tersebut memberi bekal untuk pandai berhitung saat menyeduh kopi.
Selesai menyeduh kopi, Kasuya menuangkan hasil seduhannya ke gelas-gelas kecil untuk dibagikan. Penonton yang sudah setia menonton Kasuya meyeduh kopi langsung berebut. Jelas, sebab ini adalah momen langka dapat mencicipi kopi buatan penyeduh kopi manual terbaik dunia.
"Saya pakai biji kopi dari Etiopia, ada rasa fruity-nya," kata Kasuya.
BACA: Kopi Arab yang Anomali
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.