BANYUMAS, KOMPAS.com - Problem air keruh di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah belum tuntas. Meski tak separah sebelumnya, Air Terjun Cipendok masih keruh, terutama saat turun hujan.
Pengelola Wanawisata Curug Cipendok, Krusharto mengatakan, keruhnya aliran Sungai Cipendok bukan hanya berdampak sosial dan menyusahkan warga.
Industri pariwisata Cipendok yang mengandalkan curug sebagai ikon wisata turut terpukul, lantaran tingkat kunjungan wisatawan merosot.
Tak tanggung-tanggung, Krusharto mengatakan, pihaknya kehilangan 6.000 pengunjung sejak air curug mulai keruh, tengah Desember 2016 hingga awal April 2017.
"Jika di tahun sebelumnya pada periode sama, mulai Desember sampai Maret, ada 10 ribu kunjungan wisatawan, kini hanya ada 4 ribu kunjungan, atau 6 ribu potensi kunjungan hilang," katanya, Jumat (7/4/2017).
(BACA: Kedung Kandang, Air Terjun Tersembunyi di Gunungkidul)
Dampak air keruh bukan hanya mengurangi pemasukan dari hasil penjualan tiket masuk. Sejumlah sektor usaha pendukung disebutnya turut lumpuh.
Warung-warung di kompleks wisata sepi pelanggan karena jarang wisatawan datang. Area parkir wisata longgar lantaran sepi kendaraan. Industri perhotelan di destinasi wisata itu juga turut terimbas.
Okupansi hotel menurun seiring dengan berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan ke Cipendok.
"Ini kan multiplier effects. Jika pariwisatanya lesu, sektor pendukungnya ikut lesu. Dampak sosialnya lebih besar," kata Krusharto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.