Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Edelweis di Puncak Wanggameti Pulau Sumba

Kompas.com - 08/04/2017, 19:10 WIB
Markus Makur

Penulis

(BACA: 5 Tempat Wisata Pilihan di Maumere, Jantung Hati Flores)

Setelah istirahat sejenak, kami berangkat lagi menuju ke kawasan hutan Wanggameti. Lagi-lagi kami disuguhkan keindahan alam Sumba dengan tumbuhan edelweisnya.

Ratusan pohon edelwesi berjejer di kiri dan kanan jalan di kawasan itu. Hari itu kami tidak mendaki puncak tertinggi Wanggameti karena hujan.

Kepala Balai TN MataLawa, Maman Surahman kepada KompasTravel di Kantor Resor Wanggaweti, Sabtu (25/3/2017) menjelaskan, tanaman Edelweis tumbuh di kawasan pegunungan yang kekurangan oksigen. Tanaman ini masih tumbuh subur di kawasan TN MataLawa.

Surahman menjelaskan, sesuai nama latinnya, Anaphalis Javanica atau Javanese Edelweis, tumbuhan ini seakan hanya bisa ditemukan di pegunungan Pulau Jawa.

"Saya awalnya punya anggapan seperti itu. Ternyata tidak hanya di Pulau Jawa, edelweis juga tumbuh di kawasan TN MataLawa Pulau Sumba dan kawasan pegunungan lainnya di Pulau Flores. Kawasan TN MataLawa Pulau Sumba sangat unik. Bunga abadi Edelweis juga tumbuh di sini. Ini kawasan yang harus terus dijaga dengan baik," tuturnya.

Simbol Abadi

Mengutip berbagai referensi, Surahman menyebutkan edelweis adalah tumbuhan endemik zona montana di sejumlah dataran tinggi di Indonesia. Tumbuhan ini umumnya memiliki tinggi 1 meter meski ada pula yang mencapai 8 meter. Secara nasional, edelweis kini termasuk tumbuhan langka.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kuda sumba sedang makan rumput di bukit savana menuju ke kawasan Taman Nasional Menupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti di Pulau Sumba. Ratusan kuda, sapi dan kerbau dilepasliarkan di padang savana, Sabtu (25/3/2017). Ini merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Pulau Sumba, di Nusa Tenggara Timur.
Edelweis dapat diperbanyak melalui setek batang atau cabangnya. Di habitatnya, edelweis tergolong gampang hidup bahkan dikenal sebagai perintis revegetasi.

Maksudnya menjadi tanaman perintis untuk tumbuhan dan menghasilkan unsur-unsur hara sebagai media tumbuh tanaman lainnya. Edelweis juga mampu berperan sebagai penahan erosi di kawasan tandus.

Selain itu, edelweis juga mengusung berbagai simbol abadi, di antaranya simbol semangat juang yang sangat luar biasa, keabadian, kesejatian, dan cinta penuh pengorbanan.

Sesuai kesaksian, di kawasan sekitar hutan Wanggameti, edelweis terbukti mampu mempertahankan kelangsungan hidup di atas tanah berpasir dan bebatuan putih. Menurut Surahman, kesaksian seperti ini layak menjadi simbol semangat juang yang luar biasa.

Keberadaan edelweis menyimbolkan keabadian di kawasan TN MataLawa Pulau Sumba. Itu karena warna bunga tidak pernah berubah sejak mekar awal hingga hancur setelah beberapa saat dipetik atau lepas dari tangkainya.

Ada juga pandangan yang menyebutkan edelweis sebagai simbol cinta sejati yang ditandai dengan perjuangan penuh pengorbanan.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Rombongan bersama dengan Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Pulau Sumba berfoto bersama dengan latar belakang puncak tertinggi Wanggameti di Desa Wanggameti, Kecamatan Matawae Lapau, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Sabtu (25/3/2017). Puncak Wanggameti menjadi tujuan wisatawan asing dan Nusantara serta para pendaki gunung di Indonesia untuk mendaki puncak tertinggi di pulau Sumba ini. Banyak wisatawan asing dan pencinta alam sudah mendaki puncak gunung tersebut.
Simbol terakhir ini terkait erat dengan keberadaan edelweis yang hanya tumbuh di daerah pegunungan, bahkan hingga di atas 2.000 meter dari permukaan laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com