Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Lumajang, Mampir ke Jembatan Zaman Belanda Gladak Perak

Kompas.com - 10/04/2017, 07:42 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

LUMAJANG, KOMPAS.com - Jika sedang berkunjung ke Lumajang, Jawa Timur, coba sempatkan untuk mampir ke Jembatan Gladak Perak.

Di sana, Anda bisa sekadar berfoto ataupun duduk bersantai menikmati makanan dan minuman ringan dengan latar belakang perbukitan nan hijau.

Jembatan Gladak Perak terletak di perlintasan jalur selatan Kabupaten Lumajang-Malang.

Jembatan dengan panjang sekitar 100 meter tersebut membentang di di atas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

(BACA: Jembatan Kaca di Thailand, Serasa Berdiri di Awan!)

Pemandu wisata program Familiarization Trip Lumajang, Amir Faisol mengatakan Jembatan Gladak Perak sendiri juga dikenal dengan Jembatan Pancing.

Nama tersebut diberikan karena banyaknya masyarakat sekitar yang memancing di Jembatan Gladak Perak.

"Jembatan Gladak Perak itu berada di lereng Gunung Semeru. Jembatan Gladak Perak ini tempat istirahat perjalanan orang yang ke Malang lewat dan istirahat," kata Amir, Minggu (9/4/2017).

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Jembatan Gladak Perak sepanjang sekitar 100 meter tersebut membentang di di atas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Jembatan ini menghubungkan jalur selatan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.
Di sekitar Jembatan Gladak Perak berdiri beberapa warung yang menawarkan aneka makanan. Warung-warung itu berada tepat di sisi Jembatan Gladak Perak.

Amir mengatakan Jembatan Gladak Perak terdiri dari dua jembatan. Satu jembatan dibangun saat penjajahan Belanda dan jembatan Gladak Perak baru dibangun pada tahun 1998.

Jembatan Gladak Perak lama kini tak lagi digunakan untuk lalu lintas. Jembatan yang kini berstatus bangunan cagar budaya ini hanya digunakan wisatawan untuk berfoto atau hanya sekedar duduk saja.

Jembatan Gladak Perak memiliki lebar tak kurang dari empat meter. Di sisi jembatan hanya ada pengaman dari bambu.

Seperti salah satu wisatawan asal Lumajang, Wahyudi. Ia sengaja datang bersama temannya untuk berfoto dan bersantai di Jembatan Gladak Perak.

"Jarak ke Jembatan Gladak Perak dari rumah saya sekitar 1,5 jam. Di sini pemandangannya alami dan sejuk," ujar Wahyudi kepada KompasTravel.

Salah satu pemilik warung di sekitar Jembatan Gladak Perak, Agus mengatakan jembatan ini mulai ramai dikunjungi wisatawan sejak tahun 2005. Sebelum tahun itu, Jembatan Gladak Perak kerap sepi dan rawan kriminalitas.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Wisatawan menikmati Jembatan Gladak Perak lama di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Jembatan ini berada di sebelah selatan kaki Gunung Semeru dan membentang di atas Sungai Besuk Sat.
"Sekarang banyak yang nongkrong, istirahat dan kembali meneruskan perjalanan. Jualan jadi ramai dan menguntungkan," kata Agus kepada KompasTravel.

Di Jembatan Gladak Perak tentu wisatawan juga bisa mendengar aliran air Sungai Besuk Sat. Warna air yang coklat dan hamparan bebatuan bisa menjadi latar warna yang kontras di kamera.

Jembatan Gladak Perak berjarak sekitar 34 kilometer dari Alun-Alun Lumajang. Masyarakat setempat juga mengenal area Jembatan Gladak Perak dengan sebutan Piket Nol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com