"Kurang dari sepuluh cangkir kopi setiap hari. Saya tak sering membuat kopi. Biasanya saya buat kopi setelah menemukan suatu cara atau tiba-tiba terpikir ide," kata Kasuya.
Pada akhirnya Kasuya menemukan metode "Four Six" dengan metode pour over V60 memakai Hario dripper keramik. Dinamakan metode Four Six karena proses penuangan air atau pouring dibagi menjadi dua yakni 40 persen dan 60 persen.
Tuangan air yang lebih sedikit di awal, menurut Kasuya, menimbulkan rasa yang lebih manis dengan tingkat keasaman yang lebih sedikit sehingga memberi keseimbangan.
BACA: Kedai Kopi di Tengah Lanskap Erupsi Gunung Merapi
Selain itu, Kasuya yang menyeduh kopi panama geisha saat mengikuti kontes mengaku tak suka menggiling kopi sampai halus. Biji kopi yang digiling sedikit kasar dinilai Kasuya menghasilkan rasa kopi yang lebih manis.
Pada akhirnya kopi buatan Kasuya memang sangat sedap, dengan rasa manis alami, aftertaste yang clean, dan tingkat keasaman yang sangat rendah. Para juri World Brewer Cup mewakilkan kopi buatan Kasuya dengan kata 'elegan'.
Untuk menjajal kopi buatan Kasuya bukan hal yang mudah. Sebagai penyeduh kopi manual terbaik dunia, Kasuya tak memiliki pekerjaan di satu tempat tetap. Saat ini ia rutin mengisi acara kopi dan berkeliling dunia.
"Biasanya saya keliling Asia ke Hongkong, Korea Selatan, China, Taiwan, kadang Thailand. Kalau beruntung kamu bisa menemui saya di Ibaraki dekat Tokyo. Saya ada di coffee shop satu hari selama sebulan," kata Kasuya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.