Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Menyeduh Kopi dari Pemenang "World Brewer Cup 2016"

Kompas.com - 10/04/2017, 19:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkena penyakit diabetes menjadi titik balik kehidupan Tetsu Kasuya (32). Sejak didiagnosis menderita penyakit tersebut, Kasuya meninggalkan profesinya di bidang Teknologi Informatika dan beralih menjadi barista.

Profesi tersebut dijalaninya sepenuh hati, hingga Kasuya menjuarai di World Brewer Cup 2016. Saat ini, Katsuya adalah penyeduh kopi manual terbaik di dunia.

"Saya jadi barista sejak usia 28 tahun. Sejak memulai jadi barista saya terus berlatih untuk membuat kopi," kata Kasuya saat ditemui di Indonesia Coffee Events 2017, Rabu (5/4/2017).

BACA: Menjajal Kopi Buatan Penyeduh Kopi Manual Terbaik Dunia

Untuk membuat kopi terbaik, Kasuya mengaku caranya sangat kompleks. Sebab selain selera tiap orang yang relatif, kopi terbaik juga dibuat melalui berbagai detail.

"Hal pertama adalah kualitas biji kopi, tetapi yang paling penting adalah mengerti ekstraksi dan juga tahu tingkat dari kopi terbaik itu sampai seberapa," kata Kasuya.

Ia menjelaskan, banyak peracik kopi yang mungkin merasa kopinya kurang sedap. Untuk itu Kasuya terbilang nekat. Dari Jepang, ia terbang ke Etiopia hanya untuk tahu rasa kopi terbaik. Kebetulan di Etiopia ada dua orang penyeduh kopi manual kelas dunia. Salah satunya adalah Odd-Steinar Tollefsen dari Norwegia, pemenang World Brewer Cup 2015.

"Saya harus tahu kopi dengan kualitas nomor satu di dunia. Saya minta mereka minum kopi saya, lalu mereka memberi masukan tentang kopi seduhan saya. Kata mereka kopi saya agak gelap. Saya juga minum kopi buatan mereka," kata Kasuya.

BACA: Menarilah Bersama Penari Pua Kopi di Flores

Kasuya sendiri mengaku menyukai rasa kopi yang manis dan clean saat diminum. Saat berlatih membuat kopi terbaik, ia mengaku tak begitu banyak meminum kopi.

"Kurang dari sepuluh cangkir kopi setiap hari. Saya tak sering membuat kopi. Biasanya saya buat kopi setelah menemukan suatu cara atau tiba-tiba terpikir ide," kata Kasuya.

Pada akhirnya Kasuya menemukan metode "Four Six" dengan metode pour over V60 memakai Hario dripper keramik. Dinamakan metode Four Six karena proses penuangan air atau pouring dibagi menjadi dua yakni 40 persen dan 60 persen.

Tuangan air yang lebih sedikit di awal, menurut Kasuya, menimbulkan rasa yang lebih manis dengan tingkat keasaman yang lebih sedikit sehingga memberi keseimbangan.

BACA: Kedai Kopi di Tengah Lanskap Erupsi Gunung Merapi

Selain itu, Kasuya yang menyeduh kopi panama geisha saat mengikuti kontes mengaku tak suka menggiling kopi sampai halus. Biji kopi yang digiling sedikit kasar dinilai Kasuya menghasilkan rasa kopi yang lebih manis.

Pada akhirnya kopi buatan Kasuya memang sangat sedap, dengan rasa manis alami, aftertaste yang clean, dan tingkat keasaman yang sangat rendah. Para juri World Brewer Cup mewakilkan kopi buatan Kasuya dengan kata 'elegan'.

Untuk menjajal kopi buatan Kasuya bukan hal yang mudah. Sebagai penyeduh kopi manual terbaik dunia, Kasuya tak memiliki pekerjaan di satu tempat tetap. Saat ini ia rutin mengisi acara kopi dan berkeliling dunia.

"Biasanya saya keliling Asia ke Hongkong, Korea Selatan, China, Taiwan, kadang Thailand. Kalau beruntung kamu bisa menemui saya di Ibaraki dekat Tokyo. Saya ada di coffee shop satu hari selama sebulan," kata Kasuya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com