Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengajak Kaum Muda Menikmati Kereta Api Kuno

Kompas.com - 11/04/2017, 06:37 WIB

Si Boni mulai beroperasi sejak jalur Ambarawa-Secang selesai dibangun awal tahun 1900-an. Dulu, kereta digunakan untuk mengangkut komoditas pertanian, seperti kopi ke Pelabuhan di Semarang untuk ekspor.

Tidak hanya mengangkut hasil pertanian, si Boni pernah ditumpangi prajurit-prajurit Indonesia menuju Ambarawa.

Di Stasiun Jambu, kereta berhenti sekitar 45 menit. Lokomotif yang tadinya berada di depan kedua gerbong kayu kini dilepaskan dan dipindahkan ke belakang.

”Lokomotif akan mendorong kedua gerbong. Itu dilakukan karena menuju Stasiun Bedono kemiringan mencapai 64 per mil,” kata Sudono kepada salah satu penumpang.

Eksklusif

Belasan kali mengunjungi Museum Ambarawa, baru kali ini Lasti Nur Satiani (42) dan sang anak Lathan Sagunadarmawar (10) berhasil naik kereta api uap.

Kereta kuno itu memang tak dijalankan secara reguler sehingga masyarakat tak bisa mengaksesnya. Padahal, generasi muda patut mengetahuinya.

”Unsur kesejarahan sangat tinggi. Generasi muda terutama harus paham agar mereka tidak melupakan sejarah dan mengetahui transformasi moda angkutan,” ujar Lasti.

Kepala PT KAI Daop IV Semarang Wiwik Widayanti mengatakan, Stasiun Ambarawa sebenarnya memiliki tiga lokomotif mesin uap. Namun, lokomotif dalam perbaikan karena minimnya suku cadang. ”Biaya operasional dan perawatan kereta cukup tinggi,” kata Wiwik.

Untuk sekali perjalanan sekitar 10 kilometer, kereta api ini uap membutuhkan 3 meter kubik kayu jati. Adapun harga kayu jati dari Perum Perhutani Jateng sekitar Rp 1,5 juta per meter kubik.

Tapi, penumpang masih bisa menumpangi kereta api wisata dengan lokomotif diesel. Harga tiket Rp 50.000 per penumpang yang dibuka setiap hari Minggu dan libur nasional.

Adapun rute perjalanan yang dibuka adalah Stasiun Ambarawa-Stasiun Tuntang dan Stasiun Ambarawa-Stasiun Bedono. Dalam sehari ada tiga keberangkatan, yakni pukul 08.00, 11.00, dan 14.00. Sekitar 120 penumpang diangkut sekali jalan. Wisata ini tak pernah sepi. (KRN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 April 2017 di halaman 22 dengan judul "Ajak Kaum Muda Menikmati Kereta Api Kuno".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com