Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sampah dan Target Meraih 375.000 Turis AS, Ini Langkah Kemenpar

Kompas.com - 11/04/2017, 16:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr di Gedung Sapta Pesona kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin (10/4/2017).

Arief Yahya mengatakan ada yang spesifik dari pembicaraan dengan Dubes Joseph R Donovan Jr yakni masalah sampah di destinasi pariwisata unggulan seperti Bali dan 10 destinasi prioritas.

Dalam pertemuan itu, Menpar berharap bantuan teknis dari AS. “Adanya dua event besar Asian Games 2018 dan Annual Meeting IMF World Bank pada Oktober 2018 akan kita gunakan sebagai momentum untuk menjadikan Bali bersih dari sampah, agar menjadi tuan rumah yang bagus,” kata Arief Yahya dalam siaran persnya.

Menpar menjelaskan, sampah menjadi tantangan besar bagi pariwisata Indonesia.

(BACA: Raja Ampat dan 4 Ikon Wisata Indonesia di New York, Upaya Menarik Turis Amerika Serikat)

Arief juga memaparkan perihal pembangunan 10 destinasi prioritas di antaranya 3 destinasi yakni Danau Toba, Mandalika, dan Borobudur yang sudah dilakukan kerja sama dengan World Bank.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Kelompok kesenian Gembong Kyai Bulak menyambut kedatangan kapal pesiar MS Volendam berbendera Belanda di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (14/11/2016). Selain mendapat suguhan pentas kesenian, penumpang juga mengunjungi sejumlah tempat wisata di Surabaya
"Kalau sudah melakukan kerja sama dengan World Bank, AS akan mudah memberikan bantuan teknologi dan teknis dalam penanggulangan sampah. Mereka sudah pengalaman dengan teknologi apa yang digunakan di destinasi wisata. Namun apabila ada investor yang tertarik untuk mengelola sampah akan lebih baik bagi Indonesia,” kata Arief.

Dubes Joseph R Donovan Jr mengatakan, ada beberapa area yang bisa dikerjasamakan dalam mengembangkan pariwisata, terutama jasa hotel dan penciptaan bidang ekowisata serta wisata alam.

(BACA: Kapan Penerbangan Garuda ke Amerika Terealisasi?)

Ia menjelaskan Kedubes AS memiliki program untuk pembuangan sampah padat dan pembuangan sampah laut.

"Saya harap program ini terus berlanjut dengan kerja sama yang telah kita bangun dengan Kementerian Pariwisata," katanya seraya menjelaskan rencana kunjungan Wakil Presiden AS ke Indonesia.

Turis AS

Menpar mengatakan, kunjungan wisatawan AS ke Indonesia mengalami kenaikan, di mana tahun lalu sebanyak 300.000 orang atau tumbuh 11,05 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar 260.000 orang.

Dok. Kemenpar Branding Wonderful Indonesia berbentuk billboard dengan gambar Komodo di Pulau Komodo dan perempuan membawa gebogan di Bali, terpampang untuk kali pertamanya di pusat keramaian Time Square, Manhattan, New York, Amerika Serikat. Lima ikon wisata Indonesia ditampilkan sebagai promosi pariwisata Indonesia.
“Tahun ini kita targetkan 375 ribu atau tumbuh 25 persen. Angka ini mengalahkan jumlah kunjungan wisman Inggris sebesar 300 ribu. Wisman AS memilih Bali sebagai destinasi favorit mereka,” kata Arief Yahya.

Ke depan, Menpar berharap Garuda Indonesia menghidupkan kembali penerbangan langsung ke AS seperti dulu yakni dari Indonesia ke Los Angeles dan transit di Jepang. "Kita sekarang belum mendapat izin transit," kata Arief Yahya.

Untuk mendukung target kunjungan wisman AS tahun ini, Kemenpar menyiapkan 6 agenda kegiatan di AS antara lain mengikuti pameran New York Times Travel Show (umum), Los Angeles Travel and Adventure Show (umum), Seatrade Cruise Global (cruise), IMEX Amerika (MICE), DEMA Show (diving), dan Indonesia Sales Mission in USA atau misi penjualan pariwisata ke kota-kota besar sumber wisman di AS. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com