Audun menjadi sedikit tenang ketika Vina kembali dan mengatakan bahwa itulah cara penyajian makanan khas restoran minang. Namun jantungnya masih berdebar melihat sederet makanan berempah yang tersaji di depannya.
"Beruntung lidah saya tidak seperti orang Skandinavia pada umumnya. Saya suka rempah dan pedas," tambah dia.
Rendang adalah makanan yang dicicipi pertama kali. Pada saat itu juga, Audun langsung jatuh cinta. Dia menyantap rendang lengkap dengan nasi dan lauk-pauknya, juga sambal hijau.
"Saya juga mencoba sate, sop buntut, dendeng balado... Kami mencoba hampir semua makanan. Semuanya benar-benar membekas di pikiran saya," papar laki-laki kelahiran Trondheim, 17 Maret 1983 itu.
(BACA: 5 Jenis Masakan Padang yang Digemari Turis Asing)
Begitu keluar dari restoran minang, Audun seperti tersihir. Sayangnya itu adalah hari terakhir dia berada di Indonesia.
"Beberapa hari usai tiba di Norwegia, saya googling restoran minang di Norwegia. Hasilnya nihil, hahaha... Sepertinya ada satu restoran minang di Swedia. Kalau di Belanda banyak," tuturnya.
Audun kemudian chatting dengan Vina, teman di Indonesia yang mengenalkannya dengan nasi padang. Ia berkata sangat rindu dengan nasi padang.
If I'm closing my eyes
I feel the taste on my lips
I can feel the kobokan on my fingertip
And I really think you're silly
If you leaned the table without tasted the chili.
Lagu itulah yang rupanya membawa Kvitland kembali ke Indonesia, dua kali semenjak kedatangannya pada Juli 2016.
"Kali kedua ke Indonesia saya mengunjungi Jakarta dan Padang. Waktu itu Kedutaan Besar Norwegia di Indonesia mengadakan seafood dinner dan saya diundang. Pemerintah Sumatera Barat mendengar kedatangan saya dan mengundang saya ke sana," papar Audun.
Kali ketiga berkunjung ke Indonesia, yang adalah saat ini, Audun juga mengunjungi Jakarta dan Padang.
"Namun lebih banyak mengeksplor Sumatera Barat. Saya sempat ikut Pacu Jawi di Batusangkar, dan mengunjungi Mandeh yang pemandangannya seperti Raja Ampat. Oh ya, saya juga membawa rendang kering ke Norwegia," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.