”Daun pepaya direbus dulu dengan daun kedondong biar pahitnya hilang. Baru dikukus dan dikasih ikan teri,” kata Kasriyah (41), peserta lomba masak dari Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana.
Kasriyah juga lihai memasak soto tauco. Baginya, orang Tegal yang belum bisa masak soto tauco layak diragukan ketegalannya. Soto tauco bukan sekadar variasi kuliner, melainkan simbol harmoni dan toleransi.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Tegal sangat akur. Itu misalnya tecermin di Sekolah Tunas Hidup Harapan Kita di bawah Yayasan Tri Dharma.
Sekolah ini menampung sekitar 300 siswa tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah dasar dari beragam agama, seperti Kristen, Muslim, Buddha, dan Khonghucu.
Harmoni dan akulturasi budaya itu dapat dirasakan dari kelezatan semangkuk soto tauco. (MOHAMMAD HILMI FAIQ)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.