Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Turis Indonesia "Tinggalkan" Sisa Makanan di Jepang

Kompas.com - 23/04/2017, 17:06 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tempat makan di luar negeri, termasuk Jepang, menerapkan sistem self service alias pelanggan melayani diri sendiri. Biasanya tempat makan di Jepang jenis fast food, kedai atau warung, dan kantin, menerapkan sistem tersebut. 

Berbeda dengan di Indonesia, tempat makan self service mengharuskan pelanggan juga membersihkan sendiri sisa makanannya. Jadi, sisa makanan dibuang ke tempat sampah yang sudah tersedia. Selain itu, baki serta perlengkapan makan harus ditaruh di tempat yang juga sudah tersedia.

Baru-baru ini, status Facebook warga Indonesia yang tengah menempuh studi di Jepang, Tyas Palar, menjadi viral di media sosial. Ia menceritakan rombongan turis Indonesia di Jepang yang meninggalkan meja makan dalam keadaan kotor.

(Baca: Viral di Medsos, Kelakuan Buruk Turis Indonesia di Jepang)

“Salah satu rombongan turis itu telah pergi, menyisakan meja yang berantakan seperti yang saya foto.,,, Mungkin mereka berpikir ini seperti di Indonesia, akan ada pelayan atau petugas yang membersihkan. Padahal tidak ada,” tulisnya di halaman Facebook milik Tyas.

Dalam status tersebut, Tyas menceritakan tentang kronologis kejadian rombongan turis Indonesia yang tidak membereskan dan membersihkan meja makan di suatu tempat makan di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang.

“Minggu lalu saya akan terbang kembali ke Jakarta melalui Bandara Haneda, Tokyo. Karena masih pagi, saya dan ibu sarapan terlebih dahulu di deretan restoran di bandara tersebut. Saya dan ibu memilih duduk di deretan meja dan kursi publik. Meskipun bukan milik restoran manapun tapi ini diperbolehkan untuk makan di sana,“ tulis Tyar pada halaman Facebook akunnya, Selasa (18/4/17).

“Di sekitar kami ada beberapa kelompok turis Indonesia yang juga sedang makan. Ketika saya hendak masuk ke salah satu restoran, rombongan turis Indonesia tersebut telah pergi dan menyisakan meja yang berantakan seperti yang tertera di foto. Sampai 30 menit kemudian, tidak ada pelayan yang membersihkan meja tersebut,” lanjutnya.

Di Indonesia, lazimnya tempat makan manapun, termasuk restoran fastfood dan warung, selalu ada pelayan yang membersihkan meja setelah pelanggan selesai menyantap makanan. Tentu hal ini berbeda dengan kebanyakan negara lain termasuk Jepang.

Saat dihubungi KompasTravel pada Sabtu (22/4/17), Tyas bercerita bahwa rombongan yang meninggalkan meja berantakan tersebut ternyata sudah pergi tanpa ia sadari.

"Setelah kejadian tersebut, saya memperhatikan sekeliling saya dengan ekstra. Benar saja, tak lama setelah itu ada kejadian seperti ini lagi,” ujar Tyas kepada KompasTravel.

“Tepat di meja sebelah saya duduk, ada dua orang laki-laki yang hampir meninggalkan meja dengan sampah berserakan. Makanya sebelum dia pergi, saya tegur untuk membuang sampah tersebut pada tempatnya. Walaupun agak sempat ‘ngeyel’, orang yang berusia kira-kira 40 tahun tersebut memungut sampahnya dan membuangnya ke tempat sampah,” tambah Tyas.

Di Jepang, lanjut Tyas, tidak semua restoran merupakan restoran berkonsep self service. Ada beberapa restoran yang memiliki pelayan yang bertugas membersihkan sisa makanan di meja.

“Tergantung rumah makan atau restorannya. Kalau restoran keluarga, seperti saizeriya atau resto sushi, resto mahal itu ada pelayan yang bereskan. Namun kalau restoran cepat saji, kafe, soba, udon, biasanya ada tempat untuk mengembalikan baki,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Tyas, setiap masuk ke tempat makan di Jepang harus cek terlebih dahulu apakah ada tempat pengembalian baki atau tidak. Oleh karena itu, ada baiknya sebelum bertandang ke negara orang, pelancong melakukan riset terlebih dahulu kebiasaan dan tradisi di negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com