Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya Restoran "Full Service" dan "Self Service"?

Kompas.com - 24/04/2017, 14:35 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, viral di media sosial tentang perilaku turis Indonesia yang tidak membereskan sisa makanan dan peralatan makan yang mereka pakai usai makan di sebuah restoran di Jepang. Hal ini mungkin terkesan biasa saja jika terjadi di Indonesia.

Namun, beberapa tempat makan dengan konsep self service di luar negeri, termasuk Jepang, biasanya mengharuskan pelanggannya untuk melayani diri sendiri, mulai dari pemesanan, mengambil makanan, hingga membereskan sisa makanan dan peralatan makan yang telah dipakai.  

Berbeda dengan di Indonesia, sebagian besar tempat makan, baik restoran kelas atas seperti fine dining sampai warung kaki lima, pelanggan terbiasa dilayani oleh pelayan. Pelayanan pun tak hanya sekadar mengantarkan pesanan, tetapi juga sampai membereskan sisa makanan dan peralatan makan yang sudah dipakai.

(BACA: Viral di Medsos, Kelakuan Buruk Turis Indonesia di Jepang)

Di dunia food and beverage, konsep restoran bisa dibagi antara restoran full service dan self service.

Eduard R. Pangkerego, seorang hotelier yang sudah malang melintang di dunia food and beverage selama 14 tahun, menuturkan bahwa restoran full service menunjukkan bahwa tamu dilayani dengan penuh perhatian.

"Dimulai dari proses reservasi dan penerimaan tamu di depan restoran dilayani oleh staf khusus yang bertugas di sini, khusus untuk menyiapkan dan mengantarkan tamu ke meja yang sudah disiapkan. Lalu di sini proses order-nya adalah tamu melihat dari menu yang sudah disiapkan," kata Eduard.

Thinkstock Pelayan restoran tengah mencatat pesanan tamu.
Ia menuturkan restoran fine dining merupakan restoran full service. Menu pun biasa terbagi dua bagian yaitu table d'hote atau set menu. Set menu adalah menu dari appetizers (hidangan pembuka) sampai dessert (hidangan penutup) sudah disiapkan oleh pihak restoran.

"Atau kedua, ala carte menu, dimana menunya diberikan pilihan untuk tamu memilih dari appetizers sampai ke dessert," jelas Eduard yang kini berprofesi sebagai Corporate General Manager di jaringan hotel Artotel Indonesia.

(BACA: Ketika Turis Indonesia Tinggalkan Sisa Makanan di Jepang)

Selain itu, lanjut Eduard, proses penyajiannya pun dilayani oleh pihak restoran, dalam hal ini pelayan atau waiter. Waiter mengantarkan makanan dan minuman satu persatu ke pihak tamu.

Sementara itu, untuk konsep self service, ungkap Eduard, ada beragam gaya. Eduard menjelaskan jika di Indonesia gayanya pun telah bercampur, salah satunya seperti restoran "all you can eat" dengan sajian prasmanan (buffet style).

"Prosesnya hanya dibedakan pada saat penyajian makanan. Di tipe restoran ini, makanan disajikan di meja terpisah atau counter terpisah, tamu akan mengambil makanannya di meja atau counter tersebut," katanya.

Namun, tambah Eduard, piring yang sudah selesai digunakan tetap dibersihkan oleh para pelayan restoran, juga terkadang untuk penyajian minuman masih harus dilakukan oleh para pelayan restoran tersebut..

"Ada self service yang lebih extreme. Tamu datang langsung memesan makanan dan minuman di counter khusus. Lalu untuk dapat duduk, tamu harus memilih meja yang masih kosong. Lalu biasanya tamu pun membuang sisa makanan dan peralatan makanannya sendiri ke counter atau tempat sampah yang sudah disediakan," jelas Eduard.

Jenis restoran ini, kata Eduard, biasanya merupakan food court atau kantin dan restoran fast food atau restoran cepat saji.

Hanya saja, berbeda dengan restoran cepat saji di luar negeri, perlu diakui umumnya restoran cepat saji di Indonesia pun memiliki pelayan yang membereskan sisa makanan dan peralatan makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com