Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Petir dan Cara Menghindarinya saat Mendaki Gunung

Kompas.com - 26/04/2017, 12:20 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca kejadian tersambarnya 11 pendaki saat mendaki Gunung Prau pada Minggu (23/4/17), saat ini kegiatan pendakian di Gunung Prau di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ditutup sementara.

Penutupan pendakian sementara ini disinyalir karena cuaca di atas Gunung Prau yang belum kondusif. Ya, seringkali cuaca di atas gunung memang sulit untuk ditebak. Tak jarang pendaki terkena hujan disertai petir yang menyambar-nyambar.

“Terdapat beberapa jenis petir yang bisa mengancam pendaki di atas gunung. Jenis-jenis ini biasanya muncul sesuai dengan kondisi fisik dari gunung tersebut,“ ujar staf BMKG, Rukman Nugraha kepada KompasTravel, Selasa (25/4/17).

BACA: Apa yang Membuat Gunung Prau Selalu Ramai Dikunjungi?

Rukman menjelaskan bahwa jika kondisi gunung yang mempunyai pohon-pohon tinggi dan rimbun, biasanya petir jenis side flash yang mengancam.

"Petir side flash adalah petir yang menyambar pepohonan terlebih dahulu kemudian berpindah ke orang di sekitar pohon tersebut,” jelas Rukman.

Adapun jika orangnya berada di tempat yang terbuka, misalnya puncak gunung, maka petir akan langsung menyambar orangnya. "Hal ini dinamakan dengan direct flash," tambahnya.

Jika pendaki berada dekat dengan pemancar atau sejenisnya yang mempunyai sifat konduktif, maka petir juga bisa mengalir melalui benda itu. Maka hindarilah berteduh di tempat yang dekat dengan aliran pipa listrik, gas, kawat logam, dan obyek lainnya yang berpotensi bisa menyalurkan aliran listrik.

“Bisa juga petir menyambar melalui tanah, apabila tanah tersebut mengandung material yang bersifat konduktor,“ jelasnya lagi.

BACA: Simak 5 Tips Aman Saat Mendaki Gunung

Saat ditanya mengenai kasus yang terjadi di Gunung Prau pada Minggu (23/4/17), Rukman menjelaskan bahwa ada indikasi orang pertama terkena sambaran langsung. Adapun yang lain terkena sambaran tidak langsung.

“Sebaiknya segera menjauhi puncak gunung dan pindah ke tempat yang lebih rendah. Pertimbangannya adalah puncak lebih dekat dengan awan yang menghasilkan petir. Tentu saja semua peralatan komunikasi dan benda-benda yang bersifat sebagai konduktor jangan dulu digunakan,“ tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com