BANJARMASIN, KOMPAS.com - Pariwisata Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan perlahan-lahan mulai tumbuh, berbenah dan menjadi alternatif pelancong berwisata di Kalimantan.
Bila Anda pertama kali mengunjungi "Kota Seribu Sungai" ini maka wajib mendatangi 6 destinasi wisata di bawah ini.
1. Pasar Terapung di Lok Baintan
Jika di tempat lain pasar berada di darat, maka di Kalimantan, pasar penduduk justru berada di atas sungai. Di Banjarmasin, dinamakan pasar terapung. Salah satunya di Sungai Martapura.
Pembeli dan pedagang berada dalam perahu masing-masing. Transaksi pun berlangsung di atas perahu. Penjual dan pembeli sama-sama digoyang riak sungai. Asyik!
Pedagang pasar terapung didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala yang dinamakan tanggui. Sementara para laki-lakinya pergi bertani di pagi hari.
Mereka menjual berbagai dagangan seperti sayur mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional. Saat ini diperkirakan jumlah perahu pedagang mencapai 70-100 perahu.
Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan, wisatawan wajib berangkat sebelum matahari terbit menggunakan perahu kelotok sekitar 40 menit dari Kota Banjarmasin. Pasar terapung ini beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 08.00.
Bila ke Banjarmasin, jangan lupa mampir ke Museum Wasaka yang beralamat di Jalan Kampung Kenanga Ulu RT 14, Banjarmasin. Wasaka singkatan dari Waja Sampai Ka Puting yang berarti tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir.
Wasaka merupakan pedoman perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Museum Wasaka menyimpan banyak benda bersejarah terkait perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan penjajahan Belanda.
Wisatawan dapat melihat koleksi senjata-senjata modern hingga tradisional rakyat Banjar. Seperti senapan angin yang badannya dari kayu.
Ada juga pakaian barajah yang bertulisan mantra-mantra tertentu agar pemakainya kebal dari serangan musuh. Pakaian barajah ini seperti baju kaus dalam, baju luar, ikat kepala dan babat.
Museum Wasaka diresmikan pada 10 November 1991 oleh Gubernur Kalimantan Selatan kala itu, HM Said. Museum ini berupa rumah tradisional Banjar berbentuk rumah panggung berbahan kayu ulin, yaitu Bubungan Tinggi.
Dulunya museum ini merupakan rumah tinggal warga, Datuk Djalal yang dibangun tahun 1810.
Jangan mengaku pernah ke Banjarmasin jika belum mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah. Wisatawan wajib mendatangi masjid ini. Pasalnya Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.
Bangunan Masjid Sultan Suriansyah yang beralamat di Jalan Kuin Utara, berarsitektur khas Banjar, yakni berkonstruksi panggung dan beratap tumpang.
Meski beberapa kali dipugar, nuansa kekunoan masjid tetap terjaga. Sejumlah daun pintu berukir peninggalan awal, meski tak difungsikan lagi, tetap dijejerkan di sekitar dinding masjid. Mimbar kuno dari kayu ulin pun tetap dipertahankan.
Sekitar 200 meter dari lokasi masjid terdapat kompleks makam Sultan Suriansyah.
Ingin tahu kain tradisional khas Banjar? Datanglah ke Kampung Batik Sasirangan di Komplek Madani/Mandiri IV Blok B7, Jalan Sultan Adam, Banjarmasin.
Kain Sasirangan biasanya digunakan untuk upacara adat suku Banjar. Sasirangan berasal dari kata menyirang (menjelujur), di mana proses pembuatan kain tersebut adalah menjelujur yang diikat dengan tali raffia dan dilanjutkan dengan dicelup.
Awalnya kain ini dikenal sebagai kain untuk "batatamba" atau penyembuhan orang sakit dan harus dipesan khusus.
Sementara warna hitam merupakan simbol bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit demam dan kulit gatal-gatal.
Kini batik sasirangan berkembang dan dicari warga Banjarmasin dan wisatawan sebagai buah tangan alias oleh-oleh khas Kalimantan.
Menara ini merupakan ikon baru di Kota Banjarmasin yang diresmikan pada Juni 2014. Dari menara ini wisatawan bisa melihat dan menikmati pemandangan indah Kota Banjarmasin dan Sungai Martapura.
Menara yang beralamat di Jalan Kapten Tendean ini berlantai empat. Di bagian atas ada area terbuka. Ini tempat favorit pengunjung.
Di sini sering sering diadakan berbagai kegiatan seperti permainan tradisonal khas Banjar dan permainan lainnya. Bahkan sering digunakan untuk pengambilan video klip lagu-lagu daerah Banjar. Wisatawan sangat menyukai berswafoto di tempat ini.
Ikon baru Kota Banjarmasin ini tak jauh dari Menara Pandang. Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan hewan khas Kalimantan.
Dengan tinggi 6,5 meter dengan berat hampir 7 ton ini, patung bekantan ini dalam posisi duduk dengan tangan kanan menggaruk kepala, sementara tangan kiri memegang buah rambai.
Yang menarik pengunjung adalah semburan air dari mulut bekantan. Kunjungi tempat ini pada sore hari dan menjelang malam, patung bekantan terlihat dipenuhi warga Banjarmasin dan wisatawan. Tujuannya berfoto di depan bekantan yang disoroti lampu warna warni. Indahnya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.