Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melancong ke Banjarmasin? Wajib Datangi 6 Tempat Ini

Kompas.com - 02/05/2017, 12:08 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Pariwisata Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan perlahan-lahan mulai tumbuh, berbenah dan menjadi alternatif pelancong berwisata di Kalimantan.

Bila Anda pertama kali mengunjungi "Kota Seribu Sungai" ini maka wajib mendatangi 6 destinasi wisata di bawah ini.

1. Pasar Terapung di Lok Baintan

Jika di tempat lain pasar berada di darat, maka di Kalimantan, pasar penduduk justru berada di atas sungai. Di Banjarmasin, dinamakan pasar terapung. Salah satunya di Sungai Martapura.

Pembeli dan pedagang berada dalam perahu masing-masing. Transaksi pun berlangsung di atas perahu. Penjual dan pembeli sama-sama digoyang riak sungai. Asyik!

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Para pedagang tradisional di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan, Rabu (26/4/2017).
Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar. Barang dagangan berupa hasil bumi dan kebun yang dibawa penduduk dari hulu mudah dibawa menggunakan perahu.

Pedagang pasar terapung didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala yang dinamakan tanggui. Sementara para laki-lakinya pergi bertani di pagi hari.

Mereka menjual berbagai dagangan seperti sayur mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional. Saat ini diperkirakan jumlah perahu pedagang mencapai 70-100 perahu.

Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan, wisatawan wajib berangkat sebelum matahari terbit menggunakan perahu kelotok sekitar 40 menit dari Kota Banjarmasin. Pasar terapung ini beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 08.00.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Museum Wasaka di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).
2. Museum Wasaka

Bila ke Banjarmasin, jangan lupa mampir ke Museum Wasaka yang beralamat di Jalan Kampung Kenanga Ulu RT 14, Banjarmasin. Wasaka singkatan dari Waja Sampai Ka Puting yang berarti tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir.

Wasaka merupakan pedoman perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Museum Wasaka menyimpan banyak benda bersejarah terkait perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan penjajahan Belanda.

Wisatawan dapat melihat koleksi senjata-senjata modern hingga tradisional rakyat Banjar. Seperti senapan angin yang badannya dari kayu.

Ada juga pakaian barajah yang bertulisan mantra-mantra tertentu agar pemakainya kebal dari serangan musuh. Pakaian barajah ini seperti baju kaus dalam, baju luar, ikat kepala dan babat.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Museum Wasaka di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).
Di bagian depan museum dipajang foto-foto mereka yang pernah menjadi Gubernur Kalsel hingga gubernur sekarang. Di bagian tengah, di lorong sebelah kanan, dipamerkan teks proklamasi pernyataan warga Kalimantan Selatan untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Museum Wasaka diresmikan pada 10 November 1991 oleh Gubernur Kalimantan Selatan kala itu, HM Said. Museum ini berupa rumah tradisional Banjar berbentuk rumah panggung berbahan kayu ulin, yaitu Bubungan Tinggi.

Dulunya museum ini merupakan rumah tinggal warga, Datuk Djalal yang dibangun tahun 1810.

3. Masjid Sultan Suriansyah

Jangan mengaku pernah ke Banjarmasin jika belum mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah. Wisatawan wajib mendatangi masjid ini. Pasalnya Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Masjid Sultan Suriansyah di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).
Dibangun pada era Kerajaan Banjar di masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550) yang merupakan Raja Banjar pertama menganut agama Islam. Diperkirakan usai masjid ini mencapai 500 tahun dan termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia.

Bangunan Masjid Sultan Suriansyah yang beralamat di Jalan Kuin Utara, berarsitektur khas Banjar, yakni berkonstruksi panggung dan beratap tumpang.

Meski beberapa kali dipugar, nuansa kekunoan masjid tetap terjaga. Sejumlah daun pintu berukir peninggalan awal, meski tak difungsikan lagi, tetap dijejerkan di sekitar dinding masjid. Mimbar kuno dari kayu ulin pun tetap dipertahankan.

Sekitar 200 meter dari lokasi masjid terdapat kompleks makam Sultan Suriansyah.  

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Irma Sasirangan, salah satu penjual kain tradisional khas Banjar di Kampung Batik Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).
4. Kampung Batik Sasirangan

Ingin tahu kain tradisional khas Banjar? Datanglah ke Kampung Batik Sasirangan di Komplek Madani/Mandiri IV Blok B7, Jalan Sultan Adam, Banjarmasin.

Kain Sasirangan biasanya digunakan untuk upacara adat suku Banjar. Sasirangan berasal dari kata menyirang (menjelujur), di mana proses pembuatan kain tersebut adalah menjelujur yang diikat dengan tali raffia dan dilanjutkan dengan dicelup.

Awalnya kain ini dikenal sebagai kain untuk "batatamba" atau penyembuhan orang sakit dan harus dipesan khusus.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Irma Sasirangan, salah satu penjual kain tradisional khas Banjar di Kampung Batik Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).
Warna dan motif yang terdapat pada kain ini memiliki arti tersendiri. Misalnya kain warna hijau merupakan simbol bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit lumpuh atau stroke.

Sementara warna hitam merupakan simbol bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit demam dan kulit gatal-gatal.

Kini batik sasirangan berkembang dan dicari warga Banjarmasin dan wisatawan sebagai buah tangan alias oleh-oleh khas Kalimantan.

KOMPAS/JUMARTO YULIANUS Menara Pandang di taman tepian Sungai Martapura di tengah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi salah satu ikon wisata sungai di kota ini. Bangunan yang selesai dibangun Pemerintah Kota Banjarmasin pada 2014 itu menjadi tempat bersantai warga untuk menikmati panorama kota dan sungai.
5. Menara Pandang

Menara ini merupakan ikon baru di Kota Banjarmasin yang diresmikan pada Juni 2014. Dari menara ini wisatawan bisa melihat dan menikmati pemandangan indah Kota Banjarmasin dan Sungai Martapura.

Menara yang beralamat di Jalan Kapten Tendean ini berlantai empat. Di bagian atas ada area terbuka. Ini tempat favorit pengunjung.

Di sini sering sering diadakan berbagai kegiatan seperti permainan tradisonal khas Banjar dan permainan lainnya. Bahkan sering digunakan untuk pengambilan video klip lagu-lagu daerah Banjar. Wisatawan sangat menyukai berswafoto di tempat ini.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Maskot Bekantan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).
6. Bekantan

Ikon baru Kota Banjarmasin ini tak jauh dari Menara Pandang. Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan hewan khas Kalimantan.

Dengan tinggi 6,5 meter dengan berat hampir 7 ton ini, patung bekantan ini dalam posisi duduk dengan tangan kanan menggaruk kepala, sementara tangan kiri memegang buah rambai.

Yang menarik pengunjung adalah semburan air dari mulut bekantan. Kunjungi tempat ini pada sore hari dan menjelang malam, patung bekantan terlihat dipenuhi warga Banjarmasin dan wisatawan. Tujuannya berfoto di depan bekantan yang disoroti lampu warna warni. Indahnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com