Ternyata benar, untuk sampai ke goa memang membutuhkan usaha cukup berat, nafas panjang dan otot kaki yang kuat. Jalanan curam, berbatu licin yang terus menanjak.
Butuh ekstra hati-hati karena jalur tempuh yang berbatu. Kami sempat istirahat beberapa kali sambil menikmati pemandangan pantai, laut dan sejumlah pulau kecil di sekitarnya.
Saat mendekati gua, kami melihat beberapa formasi batu kapur yang mengesankan. Sebuah patung harimau kecil menyambut kami dengan kotak sumbangan sebelum kami memasuki goa pertama.
Memasuki goa pertama terlihat papan informasi dengan peta yang menunjukkan tata letak ruang dan informasi. Sebuah air terjun menyusuri stalakmit dan stalaktit di sekitarnya.
Kami terus masuk jauh kedalam goa yang semakin gelap, sampai akhirnya saya melihat pintu goa kedua. Kuil Kuha Karuhas Pavillion yang terkenal mengintip dari kejauhan, diapit celah bebatuan gelap membentuk siluet menganggumkan. Jepret!
Kami menghabiskan waktu sekitar dua jam di dalam goa sambil mengagumi pemandangan mistis sekitarnya. Walau badan terasa seperti habis latihan Muay Thai, namun imbalan mata tak ternilai, pun bermanfaat bagi kebugaran badan.
Berikut, tempat-tempat lainnya yang kami datangi selama liburan di Hua Hin.
1. International Kite Festival
Festival layang-layang yang menjadi salah satu cabang olahraga dunia telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun di Thailand. Tahun ini diselenggarakan di pantai Cha-Am Hua Hin.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan